Gresik,
Mitra-Jatim.com- Pembangunan
proyek jalan tol di Dusun Segunting, Desa Tambakberas, Kecamatan Cerme, Gresik,
Jatim didemo puluhan anggota LSM Forum Kota (LSM Forkot), Kamis (18/1/2018). Mereka
menduga ada penyerobotan tanah milik warga yang belum dibayar pihak proyek tol.
Puluhan anggota LSM Forkot itu membentangkan
spanduk bertuliskan Tolak Proyek Tol Krian-Legundi- Bunder-Manyar (KLBM) Gresik
sekarang juga, serta Hentikan Penindasan dan Pencaplokan Tanah Rakyat. Setelah
itu, mereka meminta para pekerja proyek menghentikan pekerjaan alat berat yang sedang
memasang tiang pancang.
Dari 34 bidang lahan warga, salah satu
belum terbayar. Namun, pihak proyek tol tetap membangun. Padahal, perjanjian awal
hanya sewa untuk jalan proyek. ”Tapi, ternyata di bangun tiang pancang,
sehingga lahan tambak terbelah dua bagian," kata Wahyudi, Kepala Desa
Tambakberas Kecamatan Cerme, Kamis (18/1/2018).
Wahyudi menganggap, tindakan kontraktor
melanggar perjanjian, karena perjanjian dari pemilik tanah adalah sewa. Namun, kenyataannya
sekarang dibangun jalan tol. ”Itu sudah melanggar, karena awalnya hanya sewa
untuk akses jalan proyek tol,” tambahnya.
Farid, koordiantor LSM Forkot
mengatakan, seharusnya menyelesaikan administrasi terlebih dahulu, baru
membangun. Sementara Rio, humas waskita, mengatakan pekerjaan di lahan Haji
Amak atau Haji Zainudin sudah dihentikan beberapa bulan lalu. ”Kita hanya
mengerjakan proyek yang diluar lahan Haji Amak. Sehingga tidak ada penghentian
proyek," terangnya. (sol/sh/edo)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!