Surabaya, Mitra-Jatim.com- Pemprov Jatim berencana menyalurkan dana hingga Rp 100 miliar untuk
membantu petani dalam meningkatkan produksi padi. Alokasi dana dari APBD itu, akan
menjadi dana bergulir yang disalurkan melalui Bank Jatim dengan bunga 6 persen
per tahun.
Fattah Jasin, Asisten II Bidang
Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Jatim, Fattah Jasin mengatakan, dana tersebut diberikan
melalui Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) di beberapa daerah, seperti Malang,
Ngawi, Nganjuk, dan kabupaten/kota lain di Jatim. Daerah yang diberikan merupakan
daerah pilihan yang dinilai memiliki potensi penghasil padi.
"Gapoktan yang nanti menerima
dana, harus dibelikan alat untuk menunjang produktivitas petani. Aantara lain alat
penggilingan, penjemuran gabah dan sejenisnya," katanya saat menghadiri
pelepasan beras medium Operasi Pasar Bulog Divre Jawa Timur, Selasa (9/1/2018).
Melalui pembelian alat-alat
tersebut, kata Fattah, diharapkan mampu meningkatkan keuntungan petani hingga
60 persen dari keuntungan biasanya. Karena, selama ini petani menjual gabah
kering harganya fluktuatif. Sehingga, keuntungan tidak terlalu banyak. "Keberadaan
alat-alat pertanian tersebut, petani diharapkan tidak hanya menjual gabah
kering saja," ucapnya.
.
Program ini merupakan dari Presiden
RI Joko Widodo (Jokowi) yang akan dievaluasi selama 3 bulan. Jika program ini
berhasil, Presiden Jokowi akan mengalihkan subsidi pupuk senilai Rp 6 triliun
per tahun, khusus petani di Jatim untuk disalurkan melalui program serupa. (lia/sh/edo)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!