Kediri, Mitra-Jatim.com- Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri menyatakan kawasan Sungai
Ngobo yang menjadi aliran lahar Gunung Kelud merupakan lokasi bencana tanah
longsor sangat berbahaya untuk penambangan pasir. Plt Kepala BPBD Kabupaten
Kediri Randi Agata menegaskan, longsor susulan kemungkinan bisa terjadi
sewaktu-waktu.
Terlebih kondisi sekarang ini, cuaca
hujan deras terus mengguyur kawasan aliran lahar Gunung Kelud. ”Kawasan tersebut
tersebut masih sangat berbahaya untuk menjalankan aktivitas apapun, termasuk penambangan
pasir,” tegas Randi di Balai Desa
Wonorejo Trisulo, Jumat sore (16/2/2018).
Ia mengimbau warga setempat agar
mewaspadai terjadinya longsor susulan. Mengingat, tebing tinggi di sekitar
aliran lahar Gunung Kelud mempunyai permukaan tanah labil. Dikawatirkan ketika
hujan deras berpotensi terjadi longsor susulan. ”Karena banyaknya tebing curam dengan tingkat
kemiringan berkisar 60 derajat hingga 80 derajat,”ujarnya.
Hingga kini tim SAR Gabungan masih
melakukan proses evakuasi mencari satu korban longsor Sunarji (40), kuli angkut
pasir yang belum ditemukan. Tim SAR Gabungan
bersama relawan, menurut Randi, tetap waspada
di lokasi kejadian musibah tanah longsor, karena proses pencarian korban
dilakukan di aliran sungai yang jauh dari titik aman. (min/sh/edo)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!