Jakarta,Mitra-Jatim.com- Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendi menargetkan SMA/SMK sudah
100% Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada 2019. Karena itu, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI akan memberikan bantuan komputer ke SMA/SMK
yang berada di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). ”Sekarang SMA/SMK
sudah UNBK dan tahun depan bisa kita laksanakan seratus persen,” kata Muhadjir di
sela-sela meninjau UNBK 2018 di SMKN 6 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan, Senin kemarinn (2/4/2018).
Muhadjir menerangkan, saat ini ada 19 provinsi telah melaksanakan 100% UNBK. Namun, masih ada daerah yang masih sedikit atau baru 60% melaksanakan UNBK. Sehingga, untuk mengejar target 100% UNBK pada 2019, Kemendibud akan memberikan bantuan komputer ke sekolah di wilayah 3T. ”Tentu daerah terpencil itu akan diberi prioritas melaksanakan UNBK 2019 dengan memberikan bantuan yang diperlukan, supaya bisa segera memenuhi ketentuan standar dan bisa melaksanakan UNBK," terangnya.
Selain itu, Muhadjir mengatakan, dirinya akan mendatangi salah satu kabupaten di Provinsi Maluku Utara (Malut) untuk memantau pelaksanaan UN. Karena, di Maluku Utara ini paling banyak belum melaksanakan UNBK 2018. ”Maluku Utara paling banyak dan insyaallah nanti saya akan mengunjungi Kabupaten Morotai dan Kabupaten Taliabu. Kabupaten Morotai masih mending, sedangkan Kabupaten Taliabu ini, bandara belum ada, sehingga dari Ternate butuh 2 hari dengan kapal sampai ke Taliabu. Mudah-mudahan waktu UN SMP, saya usahakan kesana," ujarnya.
Sementara untuk SMP, 100% UNBK masih
terkendala. Karena, SMP-SMP yang belum bisa diterapkan UNBK berada di daerah
kategori 3T. ”Yang masih terkendala adalah SMP. Karena, banyak SMP yang di
remote area. Mudah-mudahan mulai tahun ini kita berikan afirmasi untuk SMP di
wilayah perbatasan dan tertinggal bisa segera terpenuhi,” kata Muhadjir.
Muhadjir juga menjelaskan, soal UNBK disusun dengan sistem higher order thinking skill test (HOTST) untuk mengetes kemampuan siswa. Soal itu, selain berupa isian ganda, juga berupa soal isian yang hanya diisi dengan angka. ”Jadi kita mulai memberlakukan soal-soal yang bisa mendeteksi kemampuan siswa pada level tinggi menggunakan HOTST, karena ingin melibatkan guru dan kesiapan sekolah dengan pelatihan guru. Juga UNBK ini untuk meminimalisir siswa melakukan pelanggaran atau praktik ketidakjujuran," pungkasnya. (tom/tyo/edo).
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!