Malang,Mitra-Jatim.com- Masalah guru pensiun
yang mencapai puluhan ribu setiap tahun, mendapat perhatian serius Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI di bawah komando Mendikbud Muhadjir
Effendy. Ini dibuktikan Kemendikbud yang merencanakan merekrut guru sekitar
seratus ribu setiap tahun untuk beberapa tahun ke depan.
Rencana itu dilontarkan Mendikbud Muhadjir
Effendy saat berada di Malang pada 22 April 2018 lalu. ”Angkanya belum
disetujui. Tapi kami rencanakan, setiap tahunnya pemerintah tentunya melalui Kemendikbud
akan mengangkat kira-kira seratus ribu guru guna menutupi kekurangan guru di
sekolah-sekolah dengan waktu paling tidak selama tujuh tahun ke depan,” kata Muhadjir
Effendy.
Kemendikbud sendiri, lanjut dia, saat
ini memberi perhatian khusus pada daerah-daerah terdepan, terluar, dan tertinggal
(3T) di Indonesia. Ini sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). ”Sehingga,
berbagai kebijakan afirmasi pun, digulirkan Kemendikbud untuk membantu
ketersediaan akses pada layanan pendidikan,” ujarnya. Di Malang misalnya, lanjut
Muhadjir Effendy, anggaran membangun sekolah baru sebesar Rp 2 miliar. ”itu sudah bagus. Kalau di kabupaten
Pegunungan Bintang di Papua, harus sampai enam miliar rupiah. Bahan-bahannya kan
sulit didapatkan," tambahnya.
Karena itu, untuk mengejar
ketertinggalan dengan bangsa lain, Kemendikbud mengajak segenap pemangku
kepentingan bisa memahami pentingnya peningkatan standar pendidikan. Salah
satunya diawali kalibrasi kemampuan tenaga pendidik agar setara dan semakin
baik. Serta peningkatan kualitas penilaian hasil belajar siswa. ”Standar yang kita
gunakan mendidik anak-anak masih di bawah standar negara-negara yang tergolong
baik di PISA (Programme for International Student Assessment). Maka suka tidak
suka, kita harus meningkatkan standar di sini,” jelas Mendikbud asli Malang ini.
(eka/tom/edo)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!