Surabaya,Mitra-Jatim.com- Kota Surabaya akan
memiliki Kebun Raya Mangrove. Ini setelah, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini
melakukan penandatanganan MoU kerjasama pengelolaan kebun raya mangrove dengan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada puncak acara Jaga Bumi di Jalan Tunjungan
Plaza Surabaya, Minggu (29/4/2018). Penandatanganan MoU ini disaksikan langsung
Ketua Umum Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI), Megawati Soekarnoputri, Mendagri
Tjahjo Kumolo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
”Dengan Surabaya nantinya memiliki Kebun
Raya Mangrove, akan menjadi kebanggaan luar biasa ke depannya. Kita buat
penghijauan terus agar warganya betah. Semoga niat untuk menjaga lingkungan
dapat diteruskan sampai anak turunan kita," kata Risma yang mantan Kepala
Dinas Kebersihan dan Pertamanan itu.
Sedangkan Ketua Umum Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Megawati Soekarnoputri mengatakan, YKRI yang didirikannya saat menjabat wakil presiden memilih Surabaya menjadi tempat Festival Jaga Bumi 2018, karena Wali Kota Risma berjanji membangun kota dan SDM warga Surabaya menjadi lebih baik dan nyaman. ’’Sekarang terasa, ada kenyamanan seperti pohon dan sungai bersih untuk wisata dan warga lebih nyaman. Juga, Surabaya dinilai apik dalam membangun komunikasi bersama warga untuk peduli kebersihan lingkungan, sehingga timbul kenyamanan di setiap sudut kota. Dan, saya berharap kota lain bisa meniru Surabaya dalam hal pembangunan lingkungan dan anak,” jelas Megawati.
Sementara Plt Kepala LIPI Bambang
Subiyanto mengatakan, masih diperlukan 47 kebun raya. Mengingat, sekarang masih
terkumpul 42 kebun raya dari masing-masing kota yang sudah mendaftar. Kebun
raya mangrove sendiri, memiliki banyak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia.
Diantaranya, penahan gelombang abrasi laut akibat pemanasan global, penyimpan
karbon paling banyak 5 kali daripada hutan, dan sebagai destinasi wisata.
”Nah, dengan adanya lahan seluas 2.800
hektare menjadi kebun raya magrove, maka Surabaya siap menjadi paru-paru bagi
kota di Indonesia dan dunia. Selain itu, memiliki manfaat lain bagi pendidikan anak
dan peningkatan ekonomi pelaku UKM. Karena, bagi pelajar sebagai laboratorium
untuk bidang biologi dan konservasi dalam rangka perlindungan terhadap tanaman
yang nyaris punah serta ekowisata bagi pelaku UKM untuk meningkatkan ekonomi
warga," jels Bambang. (lia/ali/edo)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!