Banyumas,Mitra-Jatim.com- Dinas
Perhubungan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) mempersiapkan setidaknya
sembilan jalur alternatif utama guna menghindari kemacetan menjelang musim
mudik Lebaran 2018. Jalur alternatif itu tersebar di seluruh Banyumas yang
terhubung dengan jalur utama arus mudik dan balik Lebaran 2018.
Kepala Seksi Rekayasa dan Prasarana
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyumas Hermawan mengatakan, jalur
alternatif itu digunakan untuk mengantisipasi kepadatan volume kendaraan dan
kemacetan di Banyumas pada puncak arus mudik dan balik Lebaran 2018 nanti.
Sejumlah jalur alternatif yang disiapkan di kabupaten yant beribukota Purwoketo
ini antara lain, jalur Lumbir-Kracak-Ajibarang yang menghubungkan ruas jalan
Nasional Selatan menuju Jalur Tengah Purwokerto-Brebes.
Kemudian, jalur
Pekuncen-Kalisari-Cilongok, Krajan-Kranggan, dan Jalur Karangsari-Panembangan
yang disiapkan untuk memecah kemacetan di Pekuncen, Ajibarang hingga
Purwokerto. Di simpang tiga Ajibarang ke arah Barat potensi kepadatan kendaraan
diperkirakan hingga Pekuncen. Sementara ke arah Timur, potensi macet hingga
Cilongok-Purwokerto, serta ke arah Selatan hingga Wangon. ”Jalur alternatif
Pekuncen-Krajan dan Legok-Kalisari-Cilongok untuk memecah kemacetan baik ke
arah Timur, Barat atau Selatan Ajibarang,” kata Hermawan.
Di sisi Timur Banyumas, untuk
menghindari kemacetan di dua perlintasan sebidang di Tambak, kendaraan dari
arah Barat akan diarahkan melalui jalur lingkar. Kendaraan menuju Yogyakarta
juga diarahkan melalui jalur pantai Selatan.
Selain menyiapkam jalur alternatif, Dishub Banyumas, juga mempersiapkan rambu
penunjuk jalan untuk memudahkan pemudik memilih rute. Seluruh persiapan itu
ditargetkan selesai pada H-10 lebaran, sebelum puncak arus mudik tiba.
”Rambu-rambu penunjuk arah untuk memudahkan pemudik melalui jalur alternatif.
Puncak arus mudik
Lebaran 2018 diperkirakan pada H-7 hingga H+3 Idul Fitri 1439 H/2018 M,”
ujarnya.
Banyumas sendiri menjadi titik penting jalur mudik dan balik Lebaran. Karena, Banyumas
dilalui dua jalur utama mudik, yakni Jalur Lintas Selatan (JLS) dan Jalur
tengah yang menghubungkan jalur pantai utara (pantura) dan jalur selatan Jawa.
Jalur selatan menghubungkan Jakarta-Bandung melalui Garut-Tasikmalaya-Jawa
Tengah. Sementara jalur lainnya menghubungkan Jawa Tengah selatan dan tengah
dengan Tol Cipali. Tak ayal, jalur di daerah tersebut menjadi titik rawan macet
setiap kali musim mudik dan balik lebaran.
Titik rawan kemacetan di Banyumas,tersebar mulai perbatasan
Banyumas-Brebes di sisi barat utara, sekitar Kota Purwokerto di sisi tengah,
dan perbatasan Banyumas-Kebumen di sisi Timur.
Jalur Ajibarang merupakan titik
pertemuan kendaraan dari jalur selatan, tengah, dan pantura menjadierhatian
khusus, karena memiliki kerawanan tinggi. Kemacetan kerap meluas hingga jalur
penghubung Ajibarang-Wangon dan Ajibarang-Purwokerto. Dari Ajibarang-Purwokerto
sering terjadi macet parah, karena kendaraan pemudik harus berbagi jalan dengan
kendaraan keluar masuk kota Purwokerto. Sementara di jalur Selatan dan Timur
Banyumas,
titik macet kerap terjadi di pasar dan Persimpangan Rawalo, Perempatan Buntu,
dan perlintasan sebidang di Kecamatan Tambak. (ris/oni/edo)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!