Gresik,mitra-jatim.com-Puluhan
mahasiswa tergabung Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Gresik
berunjuk rasa ke kantor DPRD Gresik dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik, Kamis
(23/8/2018). Mereka mendesak DPRD dan Kejari serius mengawasi serta menangani perkara
dugaan korupsi di Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik dan jangan sampai lolos dari
jeratan hukum.
PMII Gresik mendatangi kantor DPRD untuk
meminta anggota dewan bersikap tegas mengawasi anggaran di Dinkes Kabupaten
Gresik agar tidak diselewengkan. ”Dewan mempunyai tugas dan hak mengawasi
kinerja eksekutif. Kami meminta DPRD melaksanakan tugas pengawasan anggaran dan
kinerja eksekutif khususnya di Dinkes Gresik agar anggaran tidak dikorupsi,”
kata Devi Saraswati, Ketua PMII Gresik.
Devi juga menegaskan, dalam pengawasan
anggaran dan peraturan bupati di Pemkab Gresik, harus selalu dalam pengawasan kinerja DPRD.
Tapi, buktinya masih ada oknum PNS di Dinkes Gresik diduga korupsi dana
kapitasi atau dana jasa pelayanan (Jaspel) di Puskesmas dari BPJS Kesehatan
Gresik. ”Itu terbukti, Kejari Gresik sudah memeriksa pegawai Dinkes terkait
dugaan korupsi dana Kapitasi," tegasnya.
Sedangkan aksi unjuk rasa ke kantor
Kejari Gresik, PMII ditemui Kasi Intel Maszuki dan Kasi Pidsus Andrie Dwi
Subianto. Mereka meminta Kejari segera menetapkan tersangka kasus dugaan
korupsi dana Kapitasi di Dinkes Gresik. Selain itu, mengusut tuntas
penyalahgunaan anggaran dana Kapitasi di Gresik yang menyeret pejabat di Pemkab
Gresik. ”Kami mendukung kinerja Kejari Gresik memberantas tindak pidana korupsi
di Kota Santri dan Kota Wali Gresik ini,” kata Ahmad Taufiq, koordinator aksi
unjuk rasa.
Kasi Pidsus Kejari Gresik Andrie Dwi mengatakan, selama ini penyidik Pidsus Kejari Gresik telah bekerja maksimal mencari keterangan saksi-saksi dan bukti-bukti dokumen. ”Kita sudah ada 75 saksi untuk kasus dana kapitasi. Sebab, untuk menetapkan tersangka harus ditemukan sedikitnya dua barang bukti dan kerugian negara,”kata Andrie.
Andrie mencontohkan, dalam mengungkap dugaan korupsi membutuhkan waktu lama. Seperti mengungkap dugaan korupsi dana desa, kejari membutuhkan waktu hampir 4 bulan. ”Apalagi ini pejabat dinas Pemkab Gresik, tentunya kami harus berhati-hati,”jelasnya.(din/sh/edo)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!