Surabaya, mitra-jatim.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo, menyampaikan pentingnya pencegahan terhadap kasus korupsi di eksekutif maupun jajaran legislatif.
Ia mengatakan, para penegak hukum selayaknya tidak hanya menjalankan pola
penindakan namun juga mengedepankan sikap antisipatif dalam mendidik
para eksekutif untuk menjauhi korupsi.
Soekarwo yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini mengatakan bahwa, maraknya kasus korupsi merupakan akibat dari rendahnya integritas sang eksekutif. Hal
ini sulit diantisipasi melalui perbaikan sistem. ungkapnya.
"Pakde Karwo mengatakan, harus ada peningkatan integritas dalam
penyelenggara negara. Kalau pungli bisa diantisipasi melalui perbaikan
sistem atau IT, namun kalau kelakuannya kan tidak bisa dikontrol," kata
Pakde Karwo, ketika ditemui usai sidang paripurna di DPRD Jatwa Timur, Kamis
(4/10/2018).
Perbaikan integritas dapat
diawali dengan pola perekrutan calon pemimpin ataupun calon legislatif
yang baik. Sebenarnya hal ini menjadi tanggungjawab partai politik.
Dantisipasi sejak proses rekrutmen awal yang bagus. Di
antaranya, partai dan pemerintah harus memperketat proses pengawasan
perekrutan," kata Soekarwo yang juga Ketua DPD Demokrat Jatim ini.
Ia mencontohkan pola kaderisasi yang ada di Amerika. Menurutnya, pola
kaderisasi tak hanya mempelajari visi misi semata namun juga track
record hingga gaya hidup si calon pemimpin.
"Di negara barat, melalui keluarga hingga gaya hidupnya pun juga dicek. Misalnya, terkait dengan gaya hedonisme sang pelaku," katanya.
"Penduduk Amerika serba boleh namun untuk bisa menjadi seorang calon
presiden, itu banyak sekali larangannya dan syaratnya. Sehingga, tidak
semua orang dapat menjadi calon pemimpin hal ini akan berkaitan dengan track
record si calon tersebut," katanya.
Melalui proses kaderisasi di partai dan
pemerintahan, antisipasi seharusnya menjadi tanggung jawab dari
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selaiknya KPK turut serta menelusuri, meneliti sumber kekayaan dan memberikan peringatan terhadap yang bersangkutan.
"Laporan harta kekayaan yang dilaporkan harus ditindaklanjuti. Ditelusri serta dipelajari, dari mana sumbernya,". paparnya.
Pakde Karwo menyebut bahwa pihaknya sudah berulang kali mengingatkan para kepala daerah agar konsisten menjaga integritas dalam
pemerintahan.
"Saya tidak pernah bosan untuk mengingatkan namun untuk merubah sikap
integritas itu tak mudah. Saya mengibaratkan seperti menghancurkan plak
di dalam pembuluh darah. Kalau tidak dihancurkan, bisa berakibat
stroke," katanya.
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi KPK Febri Diansyah membenarkan bahwa pihanya menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Pasuruan, Jawa Timur. Menurut Febri, KPK telah mengamankan 6 orang dalam kegiatan Operasi Tangkap Tangan kali ini. (had/tim*)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!