Surabaya, mitra-jatim.com - Kakanwil Kemenkumham Jawa Timur, Susy Susilawati membuka kegiatan Konsultasi Teknis (Konstek) terhadap pemasyarakatan bidang perawatan Warga Binaan Pemasyarakatan
(WBP) pada Kamis (8/11/2018).
Saat pembukaan kegiatan tersebut, Susy mengatakan jumlah Sumber Daya
Manusia (SDM) serta sarana prasarana kesehatan di Lapas dan Rutan masih
minim.
Karena minimnya SDM serta sarana prasarana yang ada, paramedis dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan terbaik terhadap sejumlah WBP.
"Tidak sedikit, ada sekitar 26.552 WBP warga binaan yang harus dilayani di seluruh Jawa Timur.
"Dua minggu ke depan kemungkinan bisa menjadi 27.000 WBP," kata Susy seusai sambutan.
Susy menuturkan, dari puluhan ribu WBP
itu, sebagian besar di antaranya pasti mengalami gangguan kesehatan
ketika akan masuk ke Lapas dan Rutan.
Mayoritas WBP yang terserang penyakit laten yang menjangkiti mereka. Kata
Susy, ada sekitar 10 penyakit yang sering diderita warga binaan di Lapas dan Rutan Jatim,
antara lain HIV, TB, hepatitis, kulit, pernafasan, pencernaan, gigi dan
mulut, hipertensi sarat, diabetes militus, sampai IMS,.
"Kendati demikian, Susy berharap seluruh jajaran Kanwil Kemenkumham Jatim tidak putus asa'
Divisi Pemasyarakatan Kanwil kemenkumham Jatim mengumpulkan sejumlah petugas kesehatan dan perawatan lapas serta rutan jajarannya.
Mereka berkumpul untuk membahas peningkatan pelayanan kesehatan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kakanwil Kemenkumham Jawa timur, Susy Susilawati mengatakan, ia dan jajarannya melakukan Konsultasi Teknis (Konstek) kepada pemasyarakatan bidang perawatan (WBP).
Susy memaparkan, Sumber Daya Manusia (SDM) serta sarana prasarana kesehatan di Lapas dan Rutan masih minim.
"Dari empat psikolog yang ada, dua diantaranya malah ada di Kanwil,"
papar Susy saat membuka kegiatan Konstek, Kamis (8/11/2018).
Ia menegaskan, hal tersebut dibuktikan dengan jumlah tenaga kesehatan di Lapas dan Rutan di Jatim yang belum memadai.
Kanwil Kemenkumham Jatim
menyebutkan, hanya ada 11 dokter umum, satu dokter spesialis kejiwaan,
delapan dokter gigi, 50 perawat, satu perawat gigi, dan empat psikolog
saja.
Lanjut Susy, masih ada Lapas dan Rutan yang masih belum mempunyai tenaga kesehatan.
Dalam kegiatan itu, Susy terlihat bersama Kadiv Administrasi, Wisnu
Nugroho Dewanto dan Kadiv Pemasyarakatan, Anas Saeful Anwar beserta
narasumber dari Ditjen Pemasyarakatan, Heru Prastyo dan dr. Ummu
Salamah. (lia/tim*)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!