mitra-jatim.com - Patut diapresiasi, di Penghujung tahun 2018 Kabupaten Gresik yang berjuluk Kota Pudak ini sekaligus menyabet tiga penghargaan tingkat Nasional.
Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim mewakili Bupati menerima Penganugrahan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di tahun 2018. Penghargaan yang diserahkan langsung Menteri Pendayagunaaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia (Menpan RB) Syafruddin di Ballroom Hotel
Sultan Jakarta Pusat, Senin (10/12/2018).
Selanjutnya, Kabupaten Gresik juga mendapat penghargaan Innovative
Gouvernment Award (IGA) 2018. Penghargaan diserah terimakan langsung oleh
Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo kepada wakil Bupati Gresik Dr.
Mohammad Qosim.
Mohammad Qosim yang mewakili Bupati Gresik Dr. Sambari
Halim Radianto menerima penghargaan IGA 2018 di Puri Agung Convention Hall,
Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta Pusat.
"Penghargaan lain yang bakal diterima Wabup Qosim, yaitu Penghargaan Nasional Hak Azasi Manusia (HAM). Penghargaan rencananya di serah terimakan pada Selasa (11/12/2018).
Diserahkan saat usai upacara
peringatan Hari Hak Azasi Manusia (HAM) sedunia ke 70.
Yang berlangsung
di Halaman kantor Kementerian Hukum dan Ham, Jalan HR. Rasuna Said
Jakarta Selatan.
Penghargaan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM 2018 yang diraih oleh
Kabupaten Gresik atas prestasi pelayanan Kecamatan Gresik dan Kecamatan
Sangkapura. Dua kecamatan ini memang ditetapkan Bupati Gresik Dr.
Sambari Halim Radianto diantara 10 Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
masuk zona Integritas menuju WBK dan WBBM. tuturnya.
OPD tersebut meliputi, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Badan
Pendapatan, Perngelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), Dinas
Pendidikan, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perhubungan, RSUD Ibnu Sina,
Bagian Layanan Pengadaan Barang dan Jasa, Kecamatan Gresik dan
Sangkapura.
Diraihnya IGA 2018 ini berdasarkan capaian inovasi daerah yang telah
diciptakan oleh segenap OPD di jajaran Pemerintah Kabupaten
Gresik. Pada tahun 2018 ini Pemkab Gresik telah mampu menciptakan 34
inovasi pelayanan masyarakat.
Dalam empat tahun terakhir inovasi diterapkan yaitu sejak tahun
2015. Pada awalnya ada 2 inovasi yang tercipta yaitu kakekku datang
(Dinas kependudukan dan catatan sipil) dan Go Plong (Dinas PU). Tahun
2016 bertambah 2 inovasi lagi yaitu Sekolah Perempuan (Dinas Keluarga
Berencana Pemberdayaan Perempuan dan PA), Batas Petir (Obati Tuntas
Penderita TB MDR/Dinkes).
Selanjutnya, pada tahun 2017 jumlah inovasi daerah di Pemerintah
Kabupaten Gresik mencapai 20 inovasi. Selanjutnya pada tahun 2018 ini,
Organisasi Perangkat Daerah di Pemkab Gresik berhasil menambah inovasi
sehingga kini menjadi 34 inovasi daerah. katanya.
Wabup Qosim juga menyampaikan berterima kasih kepada seluruh masyarakat
Gresik atas tercapainya semua penghargaan ini. Ia menyatakan akselerasi
inovasi daerah ini berkat dukungan sinergitas penelitian dan
pengembangan oleh pemerintah, swasta, dan akademisi dengan melibatkan
peran aktif masyarakat.
"Tujuahan Inovasi ini bisa mewujudkan keharmonisan social,
Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik, Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang inklusif, Menghadirkan pembangunan
berkelanjutan yang berwawasan lingkungan didukung kemantapan
infrastruktur dan konektivitas daerah," ujarnya.
Sedangkan penghargaan HAM karena Pemkab Gresik sangat peduli tentang
Hak Azasi Manusia. Banyak organisasi yang dibentuk Pemkab Gresik dalam
mendukung berlangsungnya HAM, diantaranya Forum Kerukunan Umat
Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPB).
"Dengan terbentuknya berbagai forum tersebut, maka stabilitas dan kondusifitas di Gresik bisa terjaga. Dengan forum ini para tokoh yang terlibat didalamnya dapat menciptakan keharmonisan dalam
keberagaman ber agama serta keberagaman social kemasyarakatan. Selain itu
laporan Pemkab Gresik tentang HAM secara berkala ke Pemerintah pusat
sangat intens," terangnya.
Selanjutnya, kepala Bagian Humas dan protocol Sutrisno mengatakan, saat
ini banyak terjadi peningkatan. Misalnya saja pendapatan perkapita (PCI)
mencapai Rp. 89,17 Juta/tahun. Peningkatan investasi pada tahun 2016,
Rp. 31,95 triliun dan Tahun 2017 menjadi Rp. 42,34 triliun. Peningkatan
PAD 22%. (per/tim*)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!