dr.Muhammad Imron, Kepala Dinkes Bondowoso. |
BONDOWOSO,
mitra-jatim.com- Kasus
demam berdarah (DB) di Bondowoso, Jawa Timur (Jatim) yang mencapai 66 kasus pada
Januari 2018 dan mengalami peningkatan dibandingkan bulan yang sama pada tahun
lalu sebanyak 48 kasus, mendapat perhatian Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Terbukti,
Kepala Dinkes Bondowoso, dr. Muhammad Imron langsung mengajak masyarakat proaktif
melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), disampin Dinkes melakukan pengasapan
atau fogging.
Karena, menurut Imron, penularan DB bisa
karena faktor nyamuk Aedes Aegypti. Namun, fogging hanya efektif untuk nyamuk
dewasa dan harus fokus. Sedangkan, potensi
nyamuk kebal fogging sudah terjadi di beberapa daerah. Sehingga, untuk memberantas
penularan DB tidak cukup dengan fogging. ”Yang paling efektif untuk memutus rantai
penularan adalah melakukan pemberantasan sarang nyamuknya (PSN) dua kali
seminggu di penampungan air di rumah, seperti bak kamar mandi, gentong tempat
air minum, dan got/selokan,” katanya.
Dinkes sendiri dalam menekan angka kasus
DB, tambah Imron, sudah melakukan sejumlah inovasi. Salah satunya, Inovasi Program
Sau Rumah Satu Jumantik (Juru Pemnati Jentik) yang disinergikna dengan Program
Genrak Meja (Gerakan Bersama Masyarakat Menanggulangi Jentik Aedes Aegypti). ”Sedangkan,
terjadinya peningkatan kasus DB di Bondowoso pada Januraio 2018, ini karena
memang mendekati siklus lima tahunan yang biasanya terjadi kecenderungan
meningkat berlipat-lipat. Terlebioh lagi, saat ini musim hujan yang berpotensi
adanya genangan-genangan air tempat berkembangbiaknya nyamuk penular DB,”
jelasnya.(ido)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!