Mojokerto, mitra-jatim.com - Musibah banjir mendera warga Kabupaten Mojokerto dan sekitarnya.
Dampak banjir selain mengganggu aktivitas warga, musibah banjir mengakibatkan warga Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, mulai terserang beberapa penyakit.
"Banjir merendam Desa Tempuran sampai siang ini masih jauh dari kata surut. Ketinggian air di jalan kampung mencapai paha orang dewasa, setinggi 30-40 cm masuk ke rumah-rumah warga.
Dampak banjir selain mengganggu aktivitas warga, musibah banjir mengakibatkan warga Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, mulai terserang beberapa penyakit.
"Banjir merendam Desa Tempuran sampai siang ini masih jauh dari kata surut. Ketinggian air di jalan kampung mencapai paha orang dewasa, setinggi 30-40 cm masuk ke rumah-rumah warga.
Awal Ramadhan tahun ini benar-benar memprihatinkan. kata Sugito warga setempat.
Sugito warga Sooko (51 tahun) mengaku enggan mengungsi demi menjaga barang-barang berharga di rumahnya. Sudah 4 malam dia terpaksa tidur di atas bala-balai bambu.
Sugito warga Sooko (51 tahun) mengaku enggan mengungsi demi menjaga barang-barang berharga di rumahnya. Sudah 4 malam dia terpaksa tidur di atas bala-balai bambu.
Saya tidak menungsi karena khawatir air bertambah tinggi, banjir nampaknya tambah parah, kawater barang-barang di rumah saya hanyut," (6/5/2019)
"Kaki saya sudah terasa gatal-gatal karena setiap hari beraktivitas digenangan air. Sudah diberi bantuan obat -obatan juga salep," ujarnya.
"Kaki saya sudah terasa gatal-gatal karena setiap hari beraktivitas digenangan air. Sudah diberi bantuan obat -obatan juga salep," ujarnya.
"Penderitaan akibat banjir juga dirasakan Bu Saripah (41), warga
Dusun Tempuran, Mojokerto. Menurut dia, banjir sudah merendam kampungnya sejak
Kamis (2/5/2019) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Didik Chusnul Yakin menyampaikan, banjir selama 5 hari di Desa Tempuran mengakibatkan puluhan warga terjangkit beberapa jenis penyakit. Mereka telah mendapatkan perawatan medis di Posko Kesehatan Bencana Banjir," terngnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Didik Chusnul Yakin menyampaikan, banjir selama 5 hari di Desa Tempuran mengakibatkan puluhan warga terjangkit beberapa jenis penyakit. Mereka telah mendapatkan perawatan medis di Posko Kesehatan Bencana Banjir," terngnya.
"Menurut data Posko BPBD Kabupaten Mojokerto menunjukkan, sementara ada 304 rumah
di Dusun Tempuran dan Bekucuk yang sampai siang ini terendam banjir.
Rata-rata ketinggian air yang merendam permukiman warga 30-40 cm. Banjir juga berdampak terhadap 1.207 jiwa. Sebagian dari mereka memilih
mengungsi ke rumah keluarga masing-masing," pungkasnya. (kur/tim*)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!