OPINI : Di sebuah kota kecil, ada sekelompok politikus datang ke sebuah cafe, mereka bersama rekan pollitikus lainya mulai putus asa.
Mereka tanpa basa-basi lagi sebagai orang politik yang lagi galau mulai berbincang dengan serius, ada seorang penguasa daerah yang akan di sidang interpelasi oleh DPRD, karena diduga melanggar Undang-Undang (UU).
"Tidak Seberapa lama' semenit dua menit dalam obrolan masih nampak datar-datar saja, setelah sampai puncaknya tiba-tiba salah seseorang politikus yang nampak putus asa dan bilang kepada rekannya;
"Di pikir-pikir DPRD itu dholim ya"..
"kenapa anda bilang begitu"?? sergap rekannya. Coba lihat oeang nomor wakid di daerah kita, Sekda serta partai agamis pendukung, mereka saat ini sedang pusing memikirkan interpelasi, kalau DPRD tidak dholim, mengapa DPRD membiarkan orang orang baik seperti kita dalam kebingungan..?!
Si rekannya itu menyela bicara'. Dengan sabar mendengarkan celoteh temannya sambil mencari jawaban yang tepat' yang masuk akal.
"Untuk menjawab pertanyaan tersebut, rekannya kembali berkata kepada teman yang lain'. Lihat Pak, Kenapa DPRD membiarkan orang-orang baik seperti kita di dholimi, menyiapkan interpelasi, padahal pemangku pemerintahan daerah, serta sekdanya. Dan kita para pendukung setianya telah bersusah payah memikirkan daerah kita, bahkan sampai- sampai ada yang melobi sana sini untuk menggagalkan interpelasi, namun tidak berhasil, semua menemui jalan buntu ??" Katanya DPRD itu wakil rakyat dan membantu rakyat?? "Di mana buktinya"?.
Saking serunya obrolan itu, tak terasa kopi yang tersaji sudah habis. Lalu para politikus pendukung tadi beranjak ingin keluar dari warung kopi, sambil mencari jawaban atas pertanyaan rekan2nya yang bingung menghadapi interpelasi DPRD.
Baru beberapa langkah di pintu keluar, dia tertegun melihat seorang lelaki di pinggir jalan dengan mobil mogok. Sesaat dia terdiam, lalu kembali membalikan badan dan sembari bilang pada si rekan yang bilang DPRD itu dholim.
"Sebenarnya bengkel mobil itu dholim ya.. "??
Maksud bapak apa.."?kok sampai bengkel mobil dikatakan dholim. Lalu temannya itu berkata'
Lihatlah orang paruh baya serta keluarganya di pinggir jalan itu, kenapa bengkel mobil membiarkan saja ya, ada orang sekeluarga terlantar di pinggir jalan kerena mobilnya mogok"?? "Benar2 dholim bengkel mobil itu"?.
-Lalu rekannya berkata-,
Dia seperti itu' karena ia tidak datang ke bengkel, dan meminta bengkel memperbaiki mobilnya Pak..".
Nah. jawabanya juga seperti itu atas pertanyaanmu tadi, DPRD sebenarnya tidak dholim, justru birokrasi itu sendirilah yang tidak mau datang dan memberikan klarifikasi di DPRD"..
Lalu politikus tersebut terdiam dan manggut manggut' tanda dia memahami jawabannya.
Cerita singkat di atas kita bisa memetik hikmahnya, bahwa DPRD itu tidak dholim, tetapi eksekutif yang terlalu ego dan menganggap DPRD itu tdk penting. (Red*)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!