Gresik mitra jatim.com - Pemda Kabupaten Gresik menyiapkan anggaran Rp 150 miliar untuk melawan Corona COVID-19. Dana tersebut untuk mengatasi dampak Covid-19.
"Tim anggaran pemda Gresik telah menyiapkan anggaran dana untuk mengantisipasi berbagai dampak yang diakibatkan oleh COVID-19 ini," kata Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto di sela peluncuran bantuan paket sembako pada masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Gresik Selasa (8/4/2020).
Lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten Gresik juga membebaskan retribusi bagi seluruh pedagang pasar yang beraktivitas di pasar seluruh pasar milik Pemerintah Kabupaten Gresik. ujarnya.
"Kami berharap kebijakan ini didukung oleh semuanya baik itu dari Forkopimda maupun dari pihak legislatif. Untuk kebijakan tidak menarik retribusi bagi pedagang pasar, hari ini suratnya sudah kami luncurkan. Paling lambat besok sampai waktu yang belum ditentukan sudah tidak akan ditarik restribusi," tutur dia.
Sambari yang juga ketua Satgas Penanggulangan bencana non alam dan percepat Gresik AKBP Kusworo Wibowo, Dandim 0817 Letkol Inv Budi Handoko beserta beberapa pejabat yang lain memberangkatkan bantuan paket sembako yang dibagikan oleh BPBD Gresik kepada masyarakat.
"Pada tahap awal ini, paket sembako berjumlah 20 ribu paket yang berisi 5 kg beras, mi instan, kecap dan lain-lain. Ada lima wilayah kecamatan yang mengawali pembagian Paket sembako ini yaitu, Kebomas, Gresik, Panceng, Manyar dan Driyorejo.
Sesuai rencana pembagian paket sembako ini berjumlah 400 ribu paket yang akan dibagikan pada April, Mei, Juni dan Juli dan tergantung situasi.
Paket sembako tersebut akan dibagikan kepada masyarakat yang terdampak COVID 19.
Para penerima diambil dari data yang sudah ada di Dinas Sosial Pemkab Gresik, Bappeda Gresik dan Bagian Kesejahteraan Masyarakat, Setda Gresik. katanya.
Kebijakan lainnya yaitu dana desa juga segera dicairkan.
"Menurut Sambari, dana desa ini bisa digunakan untuk penanganan COVID-19 sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh aturan dan perundangan yang berlaku.
Misalnya desa menyiapkan ruang isolasi diri bagi warganya yang mudik, karena kades saat menerima warga pemudik statusnya ODP. Tentunya dengan mengisolasi harus menyiapkan makanannya selama empat belas hari. Jadi tidak ada istilah kelaparan karena harus diisolasi 14 hari," tegas Sambari.
Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim juga menambahkan, terkait bantuan paket sembako dibagikan sesuai keadaan.
Syukur-syukur keadaannya segera pulih, agar semuanya bisa normal kembali. Untuk itu kita harus mendukung yang diupayakan Bupati dan semua yang terlibat, agar bencana ini segera berlalu. Dan kita harus menang melawan COVID-19,” ujar Qosim.
"AKBP Kusworo Wibowo Kapolres Gresik berharap, terkait bantuan paket sembako yang dibagikan tersebut, diharap masyarakat tidak keluar rumah. Senada, Letkol Inf. Budi Handoko Dandim Gresik juga berharap agar semua masyarakat mengikuti himbauan Pemerintah," (SH/lia*)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!