“Penurunan berat badan bukanlah tantangan fisik, melainkan mental”
Begitulah pemikiran seseorang yang tertantang untuk menurunkan berat badannya. Terlebih lagi, cita-cita langsing di masa pandemi menjadi trend masa kini. Pandemi Covid-19 sudah melanda Indonesia lebih dari lima bulan ini. Keadaan ini mengharuskan pemerintah membuat kebijakan baru loh. Salah satu kebijakannya mengharuskan kita mengikuti protokol kesehatan dengan tetap di rumah aja. Semua pekerjaan dilakukan dengan pembatasan jarak dan banyak pekerjaan itu (Ririn Noviyanti, 2020). Interaksi sosial juga dilakukan sebatas otak-atik sosmed. Bidang pendidikan tidak luput terdampak kebijakan pemerintah. Segala proses belajar dilakukan di rumah, tak terkecuali anak sekolah dasar sampai dengan mahasiswa. Perubahan pendidikan ini menyebabkan banyak masalah dan kendala apalagi pada anak usia sekolah dasar (Yuanita et al, 2020). Kebijakan karantina juga mengakibatkan ruang main anak menjadi terbatas, sehingga anak-anak lebih banyak gabut atau hanya beraktifitas di depan gadget. Hal tersebut mengakibatkan mencuatnya berat badan anak.
Bahaya obesitas dan penanganannya
Kenaikan berat badan keterusan menyebabkan penyakit obesitas. Obesitas ada tiga tingkat, yaitu tingkat satu, dua, dan tiga. Pada obesitas tingkat 3 dapat meningkatkan resiko penyakit serius yang mengganggu pertumbuhan anak (Rachmalia, 2012). Hal tersebut dapat dicegah dengan mengurangi jumlah kalori yang dikonsumsi penderita obesitas. Walaupun begitu, anak yang menderita obesitas tetap membutuhkan gizi yang cukup sehingga tidak mengurangi keaktifan dan psikologi anak (Ririn Dwi, 2020). Berat badan anak obesitas harus dibatasi dan dikurangi sehingga tidak timbul masalah serius. Ada beberapa solusi untuk menanggulangi berat badan berlebih, yaitu dapat mengkonsumsi obat pelangsing atau membentuk program diet.
Obat pelangsing telah tersedia di pasaran bisa menurunkan berat badan konsumen. Obat pelangsing tidak hanya dikonsumsi oleh penderita obesitas, tetapi juga oleh seseorang yang ingin mendapatkan berat badan ideal (Wina Farafinsah, 2016). Tetapi, obat pelangsing tersebut tidak aman dikonsumsi terus-menerus. Maraknya obat pelangsing illegal berbahaya untuk dikonsumsi karena kandungannya gak jamin. Maka solusi yang baik bagi penderita obesitas adalah dengan melakukan program diet. Diet dilakukan dengan mengatur dan membatasi konsumsi makanan. Jumlah kalori dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita obesitas. Hal ini sulit mendapatkan hasil yang baik jika data yang ada hanya kira-kira aja lho.
Matematika dan program diet
Makanya, dibutuhkan pengaturan kebutuhan kalori yang dikonsumsi. Salah satunya dengan memodelkannya dalam bentuk matematika, kemudian dioptimalkan secara linear berdasarkan Metode Simpleks. Kebutuhan kalori dan jumlah nutrisi dimodelkan dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan linear. Pemodelan yang sudah didapat kemudian dicari nilai terbaiknya dengan menggunakan optimisasi Metode Simpleks. Dengan optimalnya program linear, jumlah kalori yang dikonsumsi dapat diminimalkan dengan batas nutrisi yang masih wajar dan sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Pola program diet dengan mengikuti nilai optimal dari program linear berefek pada suksesnya kesembuhan anak yang terjangkit obesitas.
Nama:
- Tubagus Muhammad Raihan (185090400111030)
- Syadza Shastyaviani Eryasputri (185090400111040)
- Mochamad Hakim Akbar Assidiq Maulana (185090401111006)
Referensi
Putri, R. N. 2020. Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 705-709.
Rachmawati, Yuanita dkk. 2020. Studi Eksplorasi Pembelajaran Pendidikan IPA Saat Masa Pandemi COVID-19 di UIN Sunan Ampel Surabaya. Indonesian Journal of Science Learning, 32-36.
Rachmalia, & Fitri, E. D. 2012. FAKTOR RESIKO OBESITAS DAN TINGKAT OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH DASAR BANDA ACEH. Idea Nursing Journal, 69-77.
Wiresti, R. D. 2020. Analisis Dampak Work From Home pada Anak Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 641-653.
Farafinsah, W. 2016. Pola Konsumsi Obat Pelangsing Di Kalangan Mahasiswi FISIP Universitas Airlangga.
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!