Kerusakan Jalan Widoropayung Semakin Parah, Dampak Adanya Kegiatan Pertambangan

Mitra Jatim
Publiser ~
1


Situbondo, Mitra-Jatim.com
. Bisnis tambang hasilnya menjanjikan banyak menarik peminat bagi sebagian pengusaha dengan harapan bisa mendapatkan penghasilan yang menjanjikan. Akan tetapi pengusaha tambang harus tetap memperhatikan kepentingan masyarakat, utamanya tentang akses jalan yang dilaluinya, karena akses jalan menjadi transportasi untuk berbagai kepentingan masyarakat.

Kegiatan pertambangan yang ada di Kabupaten Situbondo, tepatnya di Dusun Tunjang Widoropayung Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo tersebut, dinilai telah mengakibatkan kerusakan jalan cukup parah, sehingga kondisi jalan di sekitar pertambangan di nilai sangat memprihatinkan. Yang dulunya jalan aspal tersebut dalam kondisi bagus dan mulus, namun saat ini kondisinya sudah berbeda, jalan tersebut saat ini tak ubahnya seperti jalan yang ada di pelosok-pelosok desa pinggiran, menjadi jalanan berbatu dan bergelombang. ketika hujan turun jalan tersebut becek dan licin.

Hasil pantauan Mitra-Jatim yang bertemu masyarakat setempat yang tak mau disebut namanya menyampaikan keluhannya, bahwa kondisi jalan semakin parah dan ini jika diperbaiki memakan biaya yang cukup besar, bisa menghabiskan dana hingga miliaran rupiah. Seakan saya kepingin melakukan protes dengan cara menempatkan tempat tidur di badan jalan dan di duduki bersama teman-teman tetangga, kalau ingat pada kerusakan jalan akibat pertambangan ini.

Masyarakat Desa Taman dan Alastengah Kecamatan Sumber Malang juha siap ikut bergerak dalam rangka menyampaikan aspirasi kepada pemerintah menyikapi kondisi jalan yang semakin parah dan menghawatirkan tersebut. Terangnya. 

Secara terpisah Mistoyo masyarakat Desa Sumber Anyar Kecamatan Jatibanteng yang sehari - harinya sering melintas di jalan tersebut merasa resah, terlebih lagu ketika kemarin saat selesai turun hujan kondisi jalan seperti sungai, terlihat becek dan licin, jadi selama melewati jalan tersebut merasa khawatir dan terganggu. Pungkasnya. 

Di sela - sela pembicaraannya Mistoyo juga mempertanyakan tanggung jawab pihak penambang, yang mana telah berjanji secara tertulis dan diketahui oleh beberapa pihak termasuk "FORKOPIMKA" Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Besuki pada tanggal 23 November 2020 bertempat di gedung serbaguna yang ada di kantor Camat Besuki kala itu. Lanjut Mistoyo dengan wajah kecewa.(Hafit/Sukris).

Posting Komentar

1Komentar

Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!

  1. sampai skrg tetap, tambah parah iya 😄 semua tutup mata dan telinga, pura² masa bodoh, demi cuan yg mengalir.

    BalasHapus
Posting Komentar