"Pemeliharaan jalan akan sia sia jika tidak diimbangi dengan saluran drainase yang baik, sebab genangan air menggenangi badan jalan, yang berdampak pada lalu lintas jalan juga para pedagang skitarnya.
Pemandangan seperti ini sudah lama terjadi, namun terkesan diabaikan oleh DLHP, menurut komentar pemilik warung bakso solo (jawara) mengeluhkan dua hari pemilik warung (bakso solo) tidak bisa cuci dan mandi, bahkan tsampai libur berjualan, seluruh keluarga terdampak genangan aiar, mandipun sampai mengungsi ketetangga bahkan berimbas pada tempat usahanya tutup satu hari karena saluran air (drainase) didepan warungnya tersumbat (mampet) hingga banjir meluap ke dalam warung.
"Menurut keterangan pemilik warung, sudah berkali kali menyampaikan keluhannya ke dinas PU. Kejadian ini sebenarnya sudah diketahui oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tetapi sampai sekarang ini belum pernah ada tindakan," Tuturnya.
Bahkan bila ada pejalan kaki yang melewati trotoar basah kuyup terkena gencetan air dari kendaran yang lewat, menyampaikan pada dinaspun tidak ada perhatihan, terus pada siapa kami mengadu? ucapnya kesal".
Kami mohon pada anda sebagai wartawan juga berani menyuarakan keluhan kami" jangan hanya dilihat, kata salah satu pedagang di sekitar, Sampai berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari fihak terkait. (Sh/Jk)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!