Rapat tersebut merupakan upaya sinkronisasi data luas lahan tanam antar dinas terkait, juga upaya untuk validasi, verifikasi dan menyempurnakan data Electronic Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Elektronik (e-RDKK) dan Kartu Tani guna memperbaiki penanganan pupuk bersubsidi di Bondowoso.
Wakil Ketua Ormas LAKI (Laskar Anti Korupsi) DPC Bondowoso, Sumitro Hadi, SH., mengapresiasi langkah Pj. Sekda, Sukaryo, bersama Plt Kadis Pertanian Hendri Widotomo dengan cepat mengurai permasalahan-permasalahan terkait pupuk bersubsidi, terutama permalahan distribusi dan tata niaganya. Sehingga pemerintah harus mengambil langkah cepat dalam menangani permasalahan yang ada.
"Terjadi ketidaksesuaian data luas lahan tanam, terutama di Kecamatan Cerme dan Botolinggo. Ada 7 Kecamatan yang paling mencolok ketidaksesuaian datanya.
Langkah cepat pemerintah, lebih pro aktif mensosialisasikan standart penggunaan pupuk bersusbsidi dengan pola tanam menggunakan sistem pupuk berimbang, agar petani tidak terlalu berlebihan menggunakan pupuk bersubsidi. Dapat mengurangi biaya pemupukan, menjaga hara tanah dan meningkatkan hasil panen, kata Sumitro.
Apresiasi kepada KP3 Kabupaten Bondowoso, lanjut Sumitro, yang akan sediakan Call Centre agar mempermudah petani, pemerintah desa dan Kecamatan mendapatkan informasi terkait distribusi pupuk. Pemerintah juga akan membuat banner sosialisasi pupuk bersubsidi, yang menginformasikan berapa jatah kuota pupuk bersubsidi masing-masing Kecamatan, Harga Eceran tertinggi (HET), dan prosedur petani untuk memperoleh pupuk. (Sh/Tim)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!