Bondowoso ~ Mitrajatim.com. Keinginan orang tua wali murid, maupun Guru untuk memulai pembelajaran tatap muka bagi pelajar Sekolah Dasar dan SMP di dikabupaten Jember bakal segera terwujud tanggal 1 Maret 2021.Pemilihan tanggal 1 Maret diungkapkan oleh H. Hendy Siswanto selaku Bupati terpilih yang akan dilantik pada 17 Pebruari 2021 ketika dijumpai Awak Media Miitra Jatim belum lama ini.
Dia mengatakan pembelajaran tatap muka itu sangat penting karena kalau hanya lewat virtual saja tentunya ada yang hilang dalam dunia pendidikan.Oleh sebab itu kegiatan mengajar di sekolah dasar dan SMP sederajat harus segera dilakukan lebih cepat lebih baik paling tidak target kami 1 Maret 2021 sudah dimulai tapi dengan uji coba dulu tidak mungkin serentak.
'' jadi usai pelantikan tanggal 17 Pebruari 2021 Bupati selaku ketua gugus tugas covid 19 akan minta masukan dari team gugus tugas, dengan tokoh masyarakat, teman teman media, dan yang tak kalah penting orang tua wali murid juga dilibatkan termasuk RT RW. Karena tanggung jawab pendidikan ini bukan hanya tanggung jawab guru tapi tanggung jawab semua element masyarakat ditengah kondisi pandemi covid 19 ini.''kata Hendy Siswanto
Masih menurut Hendy Siswanto pada pelaksanaan nanti kita jadikan pilot project sejumlah sekolah yang mengawali kegiatan belajar secara tatap muka, dengan jumlah siswa yang hadir dibatasi 50 persen, tetapi sekolah yang lain juga tetap melaksanakan belajar secara virtual.
''kalau dalam perjalanan nanti tidak ada kendala dan berjalan lancar semua sekolah di jember bisa melaksanakan belajar tatap muka.''tandasnya.
Terpisah ketua MKKS SMP Saiful Bahri menjelaskan dengan adanya khabar dari teman media bahwa Bupati Jember Terpilih H Hendy Siswanto dan Gus Firjaun usai dilantik akan memberikan ijin pembelajaran tatap muka tentunya dari MKKS SMP sudah menyiapkan simulasi pra uji coba untuk sejumlah sekolah yang ada di Jember, pelaksanaannya sebelum tanggal 1 Maret 2021..
'' MKKS SMP sendiri sudah menyusun formulasi untuk sekolah tatap muka dengan skala prioritas 50 persen siswa. mengikuti pembelajaran taiap muka secara bergiliran. Jadi tiap kelas terisi 18 siswa dan ini pernah diuji coba sehari pada bulan Desember 2020 dilakukan sampling beberapa sekolah'''. Kata Saiful Bahri.
Lanjut dia mengatakan simulasi yang sudah dilakukan pada wsktu itu mulai persetujuan wali murid, siswa datang ke sekolah langsung di cek suhu tubuh , dilanjut cuci tangan dan baru masuk ke kelas. Waktu istirahatpun siswa tidak diperkenankan berkerumun, tetap jaga jarak dan pakai masker begitu juga bagi orang tua yang jemput juga diatur.jam penjemputan, begitu sekolah usai siswa langsung pulang kerumah masing masing..
'' sedangkan 50 persen siswa yang tidak mengikuti pembelajaran tatap muka tetap ikut pembelajaran secara daring di rumah, jadi nantinya 1 hari siswa mengikuti pelajaran di sekolah 1 hari mengikuti pelajaran secara daring dan setelah kegiatan pembelajaran di sekolah Semua ruangan langsung disemprot disenfektan'' Pungkas H. Saiful Bahri yang juga menjabat sebagai kepala sekolah SMP 7 Jember.
Hal senada juga dikatakan Purnomo ketua forum kepala sekolah dasar negeri. Khabar Bupati terpilih H. Hendy Siswanto mulai 1 Maret memperbolehkan kegiatan belajar mengajar tentunya sudah tepat karena sudah 1 tahun anak didik harus mengikuti pelajaran secara daring, dan sudah mulai menunjukkan kejenuhan bagi anak didik yang ingin ketemu sama teman di sekolahnya. Keinginan sekolah tatap muka juga didukung oleh orang tua wali siswa yang selalu menanyakan kapan bisa sekolah seperti sebelum ada wabah corona.
'' karena anak didik butuh bimbingan gurunya secara langsung baik dalam bidang pelajaran maupun dalam etika pergaulan dalam kehidupan pergaulan sehari dilingkungan sekolah '' imbuhnya. (SH/Ary*)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!