Redaksi, Mitrajatim.Com - Anda penderita diabetes melitus? Maka Bawang Merah bisa jadi solusi anda, Bawang Merah berkhasiat mengobati diabetes melitus bila dikonsumsi secara teratur. Bawang Merah memiliki nama latin Allii Cepae Bulbus.
Dibeberapa daerah Bawang Merah dikenal dengan bawang abang mirah (Aceh), baramabang sirah, bawang suluh, bawang abang, dasun merah (Minangkabau), bawang beureum (Sunda), brambang, brambang abang, bawang timur (Jawa), bhabang mera (Madura), jasun bang, jasun mirah (Bali), bawangi (Sulawesi); bawa roriha (Maluku).
Allii Cepae Bulbus adalah umbi lapis dari tanaman Allium cepa L. Warna ungu kemerahan, bau khas aromatik tajam, rasa agak pedas. Umbi lapis umumnya berbentuk bundar telur 2-5 siung menyatu di bagian pangkal, kadang-kadang seluruhnya masih diliputi beberapa selaput tipis.
Tiap siung berbentuk bundar telur dengan satu bidang tegak agak cekung, rata atau agak cembung, lebar 1,5-2,5 cm, permukaan luar umbi warna ungu. Di bagian pangkal kadang-kadang terdapat sisa akar serabut). Allium cepa L. tumbuh berumpun, berumbi lapis, berakar serabut dengan daun berwarna hijau panjang berbentuk silinder yang ujungnya lancip dan berongga.
Bunga berwarna putih kemerah-merahan. Umbi Bawang Merah terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsinya, membesar dan akhirnya membentuk umbi berlapis. Umbi berwarna merah keunguan, berbau tajam. Bawang Merah dibudidayakan di Jawa dan di Kalimantan.
Bawang Merah mengandung 89% air, 1,5% protein dan vitamin termasuk vitamin BI, B2 dan C serta kalium. Senyawa kimia Bawang Merah yaitu: aliin dan komponen sulfur termasuk allilaliin serta komponen metil dan propil dari sistein sulfoksida, fruktosa (polisakarida, 10-40%), sakarosa dan gula lain, flavonoid (termasuk kuersetin-4’-0-P-d-glukosida) dan steroid saponin.3’4>5).
Menurut efek farmakologi, studi dari tahun 1965-1975 melaporkan efek antidiabetes pada kelinci Banyak penelitian terkini yang melaporkan efek antidibetes dari bawang merah. Senyawa kimia yang diperkirakan memiliki kontribusi pada aktivitas antidiabetes adalah asam amino metil sistein sulfoksida. Senyawa ini dapat mengontrol glukosa darah pada kelinci dan efeknya sebanding dengan insulin.
Penyiapan dan Dosis: Dosis harian: 50 g umbi segar atau 20 g ekstrak kering. Umbi bawang merah (dirajang) sebanyak 4 g, buah buncis (dirajang) sebanyak 15 g dan daun salam (dirajang) sebanyak 10 helai. Kemudian rebus dengan 120 ml air sampai air tersisa 100 ml. Saring dan dinginkan. Minum 1 kali sehari 100 ml. Diulang selama 14 hari. ( Redaksi )
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!