Warga setempat mengeluhkan, merasa kawater adanya bangunan POM bensin yang keberadaanya berdempetan dengan hunian masyarakat.
"Masyarakat sekitar menyampaikan, diduga ada pelanggaran untuk mendapatkan tanda tangan warga, pemilik POM bensin berdalih akan membangun Toko di area sekitar pemukiman warga" kata tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya..
Selang beberapa bulan kemudian, bukan Toko yang di bangun, melainkan bangunan POM bensin yang berdempetan dengan pemukiman warga .
"Merasa kesal dan kecewa, akhirnya warga mengadu ke ketua RT setempat,. Ketua RT menanggapi perihal pengaduan warga, berimbas Ketua RT setempat harus rela di Non aktifkan oleh Kepala desa Patemon.
Sampai saat ini, permasalahan POM bensin di daerah Patemon belum ada penyelesaian dengan warga (Erna).
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!