Redaksi : MITRAJATIM.COM - Kondisi lahan dan tanah pertanian saat ini banyak mengalami kerusakan dan penurunan tingkat kesuburan. Penggunaan bahan – bahan alami seperti pupuk organik akan memberikan keuntungan bagi tanah, tanaman dan lingkungan.
Pupuk organik adalah bahan organik yang telah mengalami proses pengomposan sehingga tekstur dan warna telah menjadi homogen. Bahan Organik dapat berupa kotoran ternak, jerami padi atau sisa – sisa dedaunan.
Pada dasarnya pupuk organik bukan merupakan hal yang baru dalam dunia pertanian. Dahulu proses pengomposan memerlukan waktu yang lama, namun saat ini telah ditemukan beberapa teknik untuk mempercepat proses pengomposan, antara lain dengan menggunakan cara menambahkan bakteri atau mikrobia pengurai ke dalam bahan yang akan diproses.
Manfaat Pupuk Organik
- Memperbanyak mikrobia dalam tanah.
- Meningkatkan kandungan unsur hara makro dan mikro dalam tanah.
- Memperbaiki struktur tanah, aerasi dan drainase tanah.
Penggunaan pupuk organik secara terus menerus dan bertahap dapat meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah dan aktivitas mikrobia dalam tanah akan selalu ada dan dapat terus berlanjut, dengan demikian tanah selalu sehat dan menciptakan pertanian yang berkelanjutan.
Kandungan Unsur Hara pada beberapa Jenis kotoran Ternak
No | Jenis | N (%) | P (%) | K (%) |
1. | Sapi | 0,4 | 0,2 | 0,1 |
2. | Kambing | 0,6 | 0,3 | 0,17 |
3. | Ayam | 1,0 | 0,8 | 0,4 |
Selain memperhatikan kandungan unsur hara pada bahan yang akan digunakan dalam pembuatan, pupuk organik juga mempunyai syarat teknis minimal.
Syarat Teknis Minimal Pupuk Organik
Pembuatan pupuk organik padat sangat mudah. Berikut akan diuraikan cara pembuatan pupuk organik padat.
Pembuatan Pupuk Organik Padat :
- Bahan :
- Kotoran Ternak Sapi 500 kg
- Serbuk Gergaji (kayu lunak) 20 kg
- Abu Dapur 20 kg
- Dedaunan (Glirisidi, Lamtoro daun bambu,dll Secukupnya
- Kapur Dolomit 10 kg
- Bioaktivator Cair 0,5 – 1 liter
- Tetes Tebu 0,5 – 1 liter
- Air Secukupnya
- Alat :
- Cangkul
- Ember
- TerpalCara Pembuatan
- Campur air dengan tetes tebu dan aktivator untuk membuat larutan starter dengan perbandingan 10 liter air, 300 ml tetes tebu dan 5 tutup botol aktivator dan diaduk rata.
- Tumpuk kotoran sapi setebal 20 cm, siram dengan larutan starter.
- Berikan daun – daunan dan siram dengan larutan starter.
- Taburkan abu dapur, serbuk gergaji dan kapur dolomit.
- Ulangi cara 2 – 4 sampai tinggi tumpukan minimal 1 meter.
- Tutup bahan dengan terpal agar tidak terkena sinar matahari langsung dan hujan.
- Setiap 1 minggu sekali dibalik dan jika bahan kering dapat ditambahkan air untuk menjaga kelembaban bahan.
- Setelah 4 minggu pupuk organik siap untuk digunakan.
- Untuk mempermudah dalam penggunaan perlu dilakukan adanya penggilingan dan pengayakan.
Ciri pupuk organik yang telah jadi :
- Jika digenggam bahan tidak terasa hangat/panas.
- Volume bahan menyusut 50% – 60% dari awal.
- Pupuk organik berkualitas baik berwarna coklat kehitaman sampai hitam, berbau menyerupai tanah, partikel halus dan pH normal. (Redaksi MJ)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!