Jakarta, MITRAJATIM.COM – Naskah skenario film berjudul “Menjenguk Engku Lahi” karya Aida Radar dan “Gobak Sodor” karya Grestin Dwi Vanya berhasil menangkan Sayembara Menulis Skenario Film Pendek Islami yang diadakan oleh Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam-Majelis Ulama Indonesia (LSBPI-MUI).
Skenario “Menjenguk Engku Lahi” juara pertama Kategori Umum dan Mahasiswa. Adapun skenario “Gobak Sodor” juara pertama Kategori Pelajar.
Secara keseluruhan para pemenang Kategori Umum dan Mahasiswa adalah “Menjenguk Engku Lahi” karya Aida Radar (Ambon), “Cita-cita Eliyah” karya Ahmad Ijazi Hasbullah (Pekanbaru), dan “Aku, Kamu dan Cerita-cerita Tentang Ayahmu” karya Hendra Purnama (Bandung).
Adapun para pemenang Kategori Pelajar adalah “Gobak Sodor” karya Grestin Dwi Vanya (Cianjur), “Rahasia Syifa” karya Arinal Hikmah (Jepara), dan “Kebenaran Yang Disalahkan” karya Ahmad Ivan Abid Nugroho (Jepara).
Ketua Panitia Sayembara Menulis Skenario Film Pendek Islami, Agus Idwar menyebutkan sayembara tersebut digelar akhir September 2022 sampai 10 November 2022.
Sayembara diikuti ratusan peserta. Kategori Umum dan Mahasiswa diikuti 204 peserta, sedangkan Kategori Pelajar diikuti oleh 66 peserta.
"Hal yang menggembirakan, para peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kategori Pelajar diikuti oleh para pelajar dan santri dari berbagai sekolah dan pesantren,” kata Agus Idwar di acara penguruman pemenang Sayembara Menulis Skenario Film Pendek Islami yang digelar di kantor MUI Pusat Jakarta, Senin (5/12/2022).
Ia menambahkan, karya para peserta dinilai oleh Dewan Juri yang terdiri dari dua tahap. Juri tahap pertama terdiri dari Zul Ardiah (sutradara), Irfan Hidayatullah (dosen Unpad), dan Irwan Kelana (wartawan dan penulis).
Sedangkan juri final terdiri dari Helvy Tiana Rosa (penulis, dosen UNJ dan produser film), Dani Sapawie (produser film dan sinetron), dan Habiburrahman El-Shirazy (penulis dan ketua LSBPI MUI).
“Dewan Juri berdebat seru dan cukup panjang, sampai akhirnya memutuskan tiga pemenang untuk masing-masing kategori,” ujar Agus Idwar.
Ketua Dewan Juri Helvy Tiana Rosa mengatakan, Dewan Juri senang melihat kreativitas para peserta yang bisa menghasilkan karya yang variatif. “Karya para pemenang berkualitas, unik, menarik, berpotensi menjadi tontonan yang juga tuntunan,” kata Helvy.
Ia menambahkan, “Event seperti ini harus rutin diadakan oleh LSBPI MUI untuk turut mewarnai dunia perfilman nasional, khususnya film Islami.” tegas nya.
Ketua LSBPI MUI Habiburrahman El-Shirazy menjelaskan latar belakang dan tujuan LSBPI MUI mengadakan Sayembara Menulis Skenario Film Pendek Islami.
“Salah satu amanah Munas MUI 2020 untuk LSBPI adalah mengedukasi anak muda Muslim mencipta karya seni Islami berkualitas. Maka LSBPI menunaikan amanah tersebut dengan mengadakan workshop penciptaan karya seni dan sayembara mencipta karya seni berkualitas,” kata Kang Abik, panggilan akrabnya.
Untuk tahun 2022 ini, ia menambahkan, dipilih sayembara penulisan skenario film pendek Islami. Tujuannya mengasah daya cipta para seniman dan anak muda Muslim dalam melahirkan film-film berkualitas ke depan. Dan film berkualitas dimulai dari skenario berkualitas.
“Itulah kenapa dipilih sayembara penulisan skenario. Selain itu juga untuk menguatkan budaya literasi dalam hal kepenulisan,” ujarnya.
Habiburrahman mengemukakan, LSBPI MUI bersyukur bahwa Sayembara Menulis Skenario Film Pendek Islami ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Terbukti dengan ratusan naskah yang masuk ke meja panitia. “Ini menunjukkan bahwa pertama, MUI ada di hati masyarakat,” tuturnya.
Kedua, banyak seniman dan anak muda yang kreatif dan memerlukan kanal-kanal untuk menampung hasil kreatifitas mereka. “Dan ketiga, ini semua membuat kita optimis dan bisa berharap bahwa ke depan kesenian khususnya seni film yang berkembang di Indonesia insya Allah adalah karya seni yang berkualitas dan bergizi,” paparnya.
Ia pun mengomentari karya para pemenang. “Sebagai salah satu juri saya melihat puluhan naskah yang bagus dan sarat pesan kemuliaan. Saya berharap, para penulis skenario yang ikut sayembara ini terus berkarya, tidak berhenti menulis. Sehingga lahir skenario-skenario film yang mendidik dan berkualitas yang itu akan mewarnai perfilman di tanah air ini,” urainya.
Ketika ditanya apa rencana ke depan terhadap karya para pemenang, Kang Abik menjawab, “Saya berharap, tapi tidak menjanjikan ya, bahwa diantara karya pemenang ada yang bisa dieksekusi jadi film pendek. Nanti dipikirkan bersama kerjasama dengan pihak yang tertarik.” bebernya.
Pada kesempatan tersebut, Kang Abik juga menjelaskan berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh LSBPI MUI untuk menumbuhkan minat literasi masyarakat, khususnya anak dan remaja.
Selain sayembara penulisan skenario film Islami, LSBPI sudah menggelar workshop teknik menulis skenario dengan mendatangkan Pak Jujur Prananto sebagai tutor. LSBPI juga roadshow ke daerah dengan menggelar talkshow "Remaja Bertanya tentang Seni Budaya dan Ulama Menjawab." tandasnya.
“Selain itu LSBPI juga mengadakan workshop penulisan kreatif, juga diskusi tentang tokoh-tokoh inspiratif,” kata Habiburrahman El Shirazy.
Sumber: Humas Panitia Lomba Menulis Skenario Film Pendek LSBPI-MUI
Pewarta : Agung/Tim
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!