Opini, MITRAJATIM.COM - Pagelaran Pemilu, Pilkada, Pileg, masih jauh yakni 2024, namun para kandidat sudah mulai sibuk menggalang konstituen baik secara samar juga sudah mulai kelihatan secara terang - terangan.
Tentu sudah menjadi keniscayaan bahwa amanat UUD 1945 melalui jabarannya yang tertuang dalam Undang - Undang No. 7 Tahun 2017 menjadi dasar penyelenggaraan yang sering disebut Pesta rakyat, harus dijalankan mengingat setiap lima tahun berjalan mesti digelar yang namanya pemilihan umum (pemilu), pemilihan kepala daerah (pilkada),maupun pemilihan badan legislatif (pileg).
Menjadi anggota dewan yang terhormat, merupakan dambaan kebanyakan orang yang berambisi untuk duduk didalamnya. Apalagi dari segi pendapatan dan yang didapat sudah menanti untuk dinikmati bagi orang yang terpilih. Berbagai fasilitas yang disediakan negara untuk mereka cukup menggiurkan bagi orang yang memang punya ambisi kesana.
Seseorang dikala butuh dukungan, mendekat, menghormat bahkan kita diakui kerabat, bahkan mereka mengeluarkan jurus jurus penghibur untuk memikat masyarakat, karena masyarakat hanya dibuat kepentingan sesaat, itu trik kaduluwarsa, kini masyarakat sudah mengerti, mereka tidak mau lagi di pakai jembatan untuk menduduki kursi.
Dalam waktu dekat akan banyak calon wakil rakyat yang akan turun di masyarakat dan akan meminta dukungan suara dari masyarakat. Meraka juga akan mengumpulkan suara demi suara untuk bisa dikonversi menduduki kursi dan menjadi wakil rakyat.
Calon wakil rakyat akan menyusuri tempat keramaian seperti pasar atau tempat berkumpulnya masyarakat, maupun tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Calon wakil rakyat ini tentu akan menyapa masyarakat dengan ramahnya dan akan menjadi pendengar yang baik, segala keluh kesah masyarakat akan di dengarkan dan mereka berjanji kelak kalau terpilih akan memperjuangkannya di gedung parlemen atau gedung wakil rakyat.
Pertanyaannya, saat ini bagi seluruh anggota Dewan baik yang duduk ditingkat daerah, provinsi maupun ditingkat pusat. Sejauh mana kontribusi yang diberikan khususnya kepada rakyat ? Terkait sedang mewabahnya virus corona saat ini di tanah air, perekonomian masyarakat sedang terpuruk. Apa yang sudah dilakukan oleh anggota dewan yang terhormat untuk membantu perekonomian rakyat?
Sampai saat ini sepertinya belum terdengar dan terlihat adanya upaya yang dilakukan oleh sebagian besar anggota dewan, dalam bentuk yang sangat spetakuler untuk membantu mengangkat perekonomian masyarakat.
Ironisnya, calon wakil rakyat mendadak jadi dermawan “dermawan dadakan” yang siap membagikan kebutuhan pokok kepada masyarakat bawah, mereka hanya menjadi dermawan menjelang pemilihan wakil rakyat.
Mereka sangat dekat dengan masyarakat dan berharap masyarakat mengenal wajah dan nama mereka, kelak pada Pemilu 2024 masyarakat di bilik suara untuk memilih dirinya.
Calon wakil rakyat tak malu malu meminta dukungan pada masyarakat, mereka juga tak malu-malu pada masyarakat supaya memilih dirinyam mereka masuk kampung keluar kampung, menawarkan sejuta harapan dan janji kepada masyarakat.
Namun kenyataanya, bak kendang, "dipukul nyaring" yang keluar hanya angin kebawah ,"heem... se saat enak didengar layaknya penyanyi bersuara merdu.
Dimasa pilkada, para calon atau kandidat pasti memiliki visi misi dan program kerja. Tidak sedikit yang hanya dipenuhi dengan janji manis yang pada kenyataannya sulit atau bahkan tidak bisa dibuktikan. (Red*)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!