Ki Djoko Sutedjo mengatakan, karya lukis juga harus memiliki hal positip terhadap kehidupan sosial, sebab itu Ki Djoko melukis lukisannya wayang, namun lukisanya sekarang bertemakan waduk Bade, Klego, Boyolali yg menyimpan sejarah masa penjajahan Jepang saat itu bisa lebih di perhatikan oleh masyarakat maupun pemerintah setempat.
Selain itu, dia berharap masyarakat bisa mengingat kembali sejarah yang pernah terjadi di sekitar Klego, Boyolali, Ia menuturkan, waduk Bade, telah ada sejak masa penjajahan Jepang yang datang ke Boyolali memperkerjakan masyarakat setempat untuk membuat tanggul waduk itu.
Pada jaman dahulu Jepang pun menerapkan sistim kerja paksa atau romusa, warga itu di kerjakanj dan hanya di beri nasi saking,dan pakaian yang berbahan dari karung goni, yang banyak kutunya, dan masa era pemerintahan Soeharto di lanjutkan meninggikan tanggul di kerjakan oleh para tahanan ex PKI ,melalui pesan singkat Ki Djoko.
Pembangunan waduk Bade yang mempunyai luas sekitar 65 hektar sekarang nyaris kering hampir separuhnya lebih debit airnya mengering, karena dampak musim kemarau panjang.
Dalam lukisan Ki Djoko waduk Bade ini bisa mendatangkan wisatawan domistik untuk menikmati keindahan waduk Bade harus di buatkan tanggul pembatas yang tinggi dan di adakan pengerukan agar lebih dalam karena banyak lumpur menumpuk di dalam waduk serta di area tanggul pembatas di tanami pepohonan.
Tanaman dan pohon dipinggiran waduk untuk peneduh dan menahan abrasi, kali ini waduk Bade mengalami kering menjadikan seorang pengusaha getek untuk di sewakan kepada para pemancing karena air waduk tinggal sedikit. Pungkasnya. (*)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!