Tumbuhkan Simpati Kepada Orang Tua Wali, Guru KB Mutiara Aisyiyah Situbondo Jenguk Amaliah

Situbondo, MITRAJATIM.COM – Sebagai perwujudan kasih sayang dan bentuk rasa kepedulian, sejumlah guru KB Mutiara Aisyiyah menjenguk Amaliah Syakira Agevina (anak didik) yang sedang sakit di kediamannya dusun Kp Krajan, desa Kalibagor, kabupaten Situbondo, Jatim. Kamis, (26/10/2023). 

Kehadiran para pengajar yang berada dibawah naungan yayasan Surya Padi Situbondo Persyarikatan Muhamadiyah ini, dilakukan tak lain karena mereka merasa khawatir lantaran anak didiknya di kabarkan sakit usai pulang dari sekolah. 

"Kami sangat khawatir dengan kondisi Amaliah, Bu. Kunjungan kami, juga ingin mengetahui keadaannya yang sekarang," ungkap Wiwin, seorang guru senior yang mengawali perbincangannya kepada orang tua wali. 

Kedatangan ke-empat guru yang mengajar di jalan raya Situbondo - Bondowoso, nomor 10, RT:13/RW:05, desa Kotakan Tengah ini, merupakan cara untuk menjalin silaturahmi sekaligus membangun komunikasi agar mengetahui informasi perkembangan tentang anak didik mereka. 

Ditambahkan lagi, "Selain itu, maksud kedatangan kami juga ingin meminta maaf kepada bapak atau ibu, apabila mungkin ada kelengahan kami dalam menjaganya," sahut guru lainnya dengan nada rendah hati. 

Menurut pantauan awak media, kehadiran guru yang datang dari satuan pendidikan anak usia dini itu telah disambut gembira oleh pihak keluarga. Bahkan, Lilik Ngatmini selaku nenek Amaliah dibuatnya terharu karena ke-empat pengajar itu telah menyempatkan waktunya menjenguk sang cucu. 

"Terimakasih sudah menjenguk cucu saya Amaliah, Bu. Ini suatu bentuk kasih sayang yang penuh perhatian dan sangat baik, " tutur Lilik Ngatmini sumringah. 

Begitu pun dengan orang tua wali Amaliah, Vivin Agustin, pihaknya juga mengucapkan terimakasih atas kunjungan para guru KB Mutiara Aisyiyah yang sudi datang menjenguk anaknya. 

"Terimakasih bu Wiwin, bu Selfi, bu Dian dan bu Dina. Atas kedatangan nya, kami sangat senang, " singkat Vivin, panggilan familiar nya. 

Dalam pertemuan yang dibalut dengan suasana harmonis itu, nampak para guru sesekali memeluk dan membelai manja Amaliah, sembari menyempatkan bercanda bersama orang tuanya. (*)