Marak Pengimbal BBM Pertalite di SPBU Pertamina 54.682.07 Klabang Bondowoso

Mitra Jatim
Publiser ~
1

Bondowoso, MITRAJATIM.COM – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, nampaknya marak menjadi produk perburuan oknum "tengkulak nakal" yang sengaja membeli bahan bakar pertalite dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota tape. 

Fenomena seperti ini, terjadi di SPBU Pertamina 54.682.07 Klabang, Bondowoso, Jatim, pada Kamis, (14/12/2023). 

Berdasarkan pantauan awak media di lokasi, terlihat para pelangsir senantiasa mondar-mandir melakukan pengisian bahan bakar ke tangki motor nya. 

Bahkan, selama kisaran waktu belasan menit, seorang oknum pengimbal dapat melakukan pengisian BBM Pertalite sebanyak 3 kali ditengah konsumen lain yang sedang berjajar mengantri. 

Ditengarai hal ini meresahkan masyarakat, mirisnya lagi justru diaminkan oleh oknum petugasnya sendiri.  

"Hal itu sudah biasa, Mas. Mau bagaimana lagi," ucap Aliyanto, oknum pengawas SPBU Klabang saat dikonfirmasi. 

Menurut Ali, sapaan akrab supervisor SPBU yang terletak di desa Besuk ini menyampaikan, bahwa tidak ada ketentuan pembatasan jumlah pembelian, walaupun pengisian itu dilakukan berulang-kali oleh pengimbal yang keluar masuk SPBU di area monitoring tanggungjawab  nya.

"Tidak ada, tidak ada masalah," tandasnya. 

Bukan hanya itu, oknum supervisor yang terindikasi menyalahgunakan aturan penjualan nya ini, juga mencatut nama sebuah media online yang diduga hadir menjadi backing nya. 

"Kita sudah koordinasi sama SB News (inisial nama media). Coba tanyakan sama mas AD (inisial nama orang). Disini, pegangannya mas AD. Ya untuk antisipasi masalah keamanan gitu loh, Mas," beber Ali lantang. 

Terpisah, sementara pimpinan redaksi media online yang dia maksud, tidak membenarkan keterangan oknum pengawas SPBU Klabang. Bahkan, saat dikonfirmasi pihaknya justru mengelak pernyataan itu dan mengaku tidak tahu apa-apa. 

"Itu selalu menggunakan nama saya, Mas. Padahal saya nggak tahu apa-apa. Itu sering mengatasnamakan saya, ke semua wartawan. Padahal saya nggak tahu apa-apa. Nggak dapat jatah juga," tuturnya

Diimbuhkan lagi, "Tulis saja, nggak apa-apa. Sikat saja sudah, Mas. Saya nggak dapat jatah, nggak dapat apa-apa, malah menggunakan nama saya terus itu. Saya nggak merasa pernah pegang Pom," tegas pimpinan redaksi media online tersebut. 

Laporan: Agung Ch

Posting Komentar

1Komentar

Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!

  1. Tolong sampaikan jugak untuk yang kehabisan bensin di desa atau di pegunungan yang kehabisan bensin apa harus di bawa langssleng ke pom/ gimana.??
    Masalahnya dari pegunungan ke pom bukan cuman 10 kg

    BalasHapus
Posting Komentar