Bondowoso Krisis Kepemimpinan "Menuai Kritik dan Sorotan Publik

Bondowoso, MITRAJATIM.COM - Banyaknya kritik dan sorotan publik dialamatkan pada pemkab Bondowoso melalui medsos dan pengaduan masyarakat kepada Lembaga Swadaya Mayarakat.

"Azura Kaunang Ketua Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) DPC Bondowoso mengatakan; berdasar pada hasil pemantauan dan investigasi dilapangan; sekitar 30% OPD dijabat oleh pejabat Plt.

Pertanyakanya, apakah tidak ada pejabat yang bisa ditempatkan sebagai kadis di OPD yang kosong tersebut?," kata Kaunang.

Pihaknya menyarankan sekaligus memberi kritikan pada Pj. Bupati demi kondusifnya jalanya pemerintahan sehingga serapan anggaran bisa tepat sasaran. Apalagi pertengahan tahun 2024 sampai akhir tahun 2024 banyak pejabat yang pensiun," tandasnya.

Ia mengatakan, ada 8 OPD yang pejabatnya pensiun, kalau tidak terisi maka akan terjadi kefakuman dalam roda pemerintahan, baru baru ini ada 6 pejabat eselon II dibulan Mei kemarin melakukan pergeseran untuk penyegaran," slorohnya.

Menurutnya, bagaimana bisa menyerap anggaran, kalau dalam hitungan bulan mereka digeser dan dimutasi, apanya yang mau diserap" gumamnya.

Selanjutnya, kalau bicara penyegaran ya, sah sah saja, namun sangat disayangkan, disejumlah dinas yang lain, afda yang sudah melebihi 2 tahun tidak dimutasi, namun mereka tak masuk daftar penyegaran, ada apa?.

 Kaunang meyampaikan dan menghimbau pada Tim Pinilai Kinerja (TPK) agar obyektif memberi penilaian, jangan ada kubu kubuan, dan jangan asal bapak senang (abs), sehingga berpengaruh pada kebijakan yang diambil.

Krisis sudah semakin kritis, angka pengangguran kian membengkak, ekonomi makin paya, hingga daya beli masyarakat juga merosot tajam, dinilai selama hampir 1 tahun tidak ada perubahan, bahkan prilaku politik terkesan saling menjatuhkan.

 Bekerja sama itu baik, namun jangan tebang pilih,  perlu dipahami saran dan kritik itu perlu, sebagai masukan untuk mengevaluasi kinerja agar kedepan lebih baik.(Tim)