"Melon Sweet Net Thailand Berbuah Sangat Manis di Bondowoso"

Mitra Jatim
Publiser ~
1

Bondowoso, MITRAJATIM.COM - Beberapa petani di Bondowoso telah melakukan model pertanian modern, khususnya pertanian di dalam Green House di desa Petung, Curahdami, Bondowoso..

" Muhammad Samsuri, petani melon Sweet net modern, desa Petung RT.03/RW.02 Curahdami Bondowoso. Budidaya melon ini, menggunakan polybag putih (tidak menyerap panas) 40 Cm x 40 Cm, dengan nutrisi Bokashi (kompos kambing / kohe, EM4, arang sekam, Green compist Borneo Fermentasi) di dalam Green House, dengan pengairan drip system yang menyedot air dari dalam tanah. 

Budidaya di dalam Green House ini, dapat meminimalisasi gangguan hama penyakit, dan relatif jauh dari gangguan apapun," kata Samsuri. Melon Sweet neet ini berasal dari Thailand, habitus kulitnya buah berjaring, warna hijau kekuningan, warna daging buahnya oranye, rasa sangat manis. Melon Sweet net, termasuk melon premium, harga di market place itu masih di atas Rp.50.000,- per kilogram. Kalau di kebun Pak Syamsuri, karena masih bersifat promo harga Rp.30.000,- ~ Rp.35.000,- per kilogram, masih dapat bonus, minimal mencicipi di tempat. 1 (satu) melon berat 0,8 ~ 1,6 kg. 

Budidaya ini dilakukan Syamsuri, dari segi ekonomisnya itu memang besar biaya awalnya. Target kemarau sampai dengan penghujan menanam terus maksimal 5 - 6 dalam setahun, tambah enak. Demikiam nanti  pemasarannya tambah enak, nggak putus, targetnya seperti itu. Cyklus hidup, usia panennya 60-70 hari harus sudah panen dan harus dibongkar. 1 kali tanam, maksimal 2 buah, bisa lebih namun agak kecil, tergantung  permintaan pasar. "Bagi pasar masyarakat menengah, permintaan cenderung relatif kecil, kalau besar justru nggak mau", imbuh Syamsuri.

" Green house yang dimiliki syamsuri awal 2, selanjutnya berkembang menjadi 6 GH, Masing-masing ukuran 5 m x 33 m, jarak tanam 30 m x 33 m,  populasi 600 pohon per Green house. jadi jumlah populasi keseluruhannya sebanyak 3.600 pohon. Tinggi GH, standart internasional 3 m, mulai awal tanam sampai Panen, relatif nggak ada hama,  sebelum tanam memakai Hidrogen oksida, sebelum dimasukkan ke polybag diberi Trichoderma, setelah ada tanaman disemprot spardex dan Benlox, baik kontak maupun systemik.

Kebun Green House Syamsuri Petung, saat ini menjadi distinasi wisata Agro yang banyak dikunjungi orang. Saat mitrajatim.com, berkunjung menemui salah satu pengunjung, yakni Syaiful Haq, guru SMK 4 Grujugan Bondowoso, mengatakan, "tertarik untuk datang dan membeli melon untuk dikonsumsi sendiri, ini mengagetkan, luar biasa, tidak semua petani bisa seperti ini, paling tidak guru-guru produktif harus kesini, bagaimana cara-caranya, dan sebagainya". 

Selanjutnya, hal ini perlu dikembangkan, paling tidak bisa diperkenalkan ke masyarakat Bondowoso, harus banyak relasi, dan sekaligus ilmunya harus ditularkan. Jadi mungkin bisa dijadikan ikonnya Bondowoso selain tape, karena brixnya kata teman-teman, manisnya luar biasa, imbuh Syaiful. (Awo~MJ).

Tags:

Posting Komentar

1Komentar

Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!

Posting Komentar