Istilah "RATU ADIL", dalam perspektif masyarakat Indonesia banyak ragam arti, dan maknanya.
mitrajatim.com ~ Dalam bahasa Jawa, 'Ratu' adalah sebutan untuk penguasa suatu Kerajaan. Sebutan Ratu pada suatu Kerajaan, menggambarkan pada seorang penguasa, atau pemimpin pada suatu wilayah tanpa memandang jenis kelamin. Ada juga yang menyebut 'Ratu' adalah seorang perempuan pemimpin-penguasa Kerajaan ( yang menunjuk pada suatu wilayah).
Adil, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berarti: Sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak,, berpihak kepada yang benar, berpegang pada kebenaran, Sepatutnya, tidak sewenang-wenang.
Secara terminologis, adil berarti sikap yang bebas dari diskriminasi dan ketidakjujuran.
Jadi difinisi "Ratu Adil," berarti suatu anggapan pada sosok manusia yang memiliki kekuasaan pada suatu wilayah, dan menjalankan kekuasaannya itu secara seimbang, tidak sewenang-wenang..
Sampai hari ini arti, dan makna "Ratu Adil" layak didiskusikan, sebagai pembahasan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan luas.
Sebagian besar masyarakat Indonesia beranggapan, dan menyakini akan ada sosok "Ratu Adil". Namun kapan, dan siapa sosok manusia yang mendapatkan julukan "Ratu Adil" sampai hari inipun masih misteri, dan menjadi perdebatan yang panjang dikalangan para ahli.
Pada awalnya, "Ratu Adil", dianganggapnya sebagai suatu gerakan keagamaan, berkaitan dengan siklus zaman atau Yuga ( Mahayuga), dimulai dari zaman Satyayuga atau Kerta Yuga, Tretayuga, Dwaparayuga, Kaliyuga. Keempat zaman itu bisa kita analogikan seperti 4 musim yang ada di dunia, yaitu musim dingin, musim panas, musim semi, dan musim gugur. Keempat musim itu silih berganti, sesuai dgn kedududukan matahari yg menyinari dunia, dan letak lintang suatu tempat di Bumi. Musim di wilayah yang berada di Lintang rendah ( 0 - 23,5 LU dan 0 - 23.5 LS atau sering disebut daerah Tropis), seperti Indonesia hanya memiliki dua musim saja, yaitu musim kemarau, dan musim penghujan).
Perbedaan mendasar antara siklus Yuga dan siklus Musim, adalah setiap siklus Yuga berganti, akan berdampak pada kondisi spiritualitas masyarakat pada masing-masing Yuga. Sementara, pada setiap kali musim di dunia berganti, menggambarkan kondisi udara yang berbeda pada setiap siklus musimnya. Komparasi siklus Yuga, dan siklus musim disini bukan sama persis makna yuga dan musim, namun untuk mermudahkan pemahamannya saja bahwa Yuga dan Musim sama-sama memiliki siklus.
Dalam pendapat yang lain, seorang "Ratu Adil" berkaitan dengan Juru Selamat (mesianisme), pemenuhan atas ramalah kenabian (profetisme), bersifat lokal (nativisme), dan menghidupkan kembali spirit yang hilang (revivalisme dan revitalisme) (Kartodirdjo, 1984: 9-10: isi, kemendikbud,go.id).
Pemaknahan sosok "Ratu Adil", sejak Era Kemerdekaan 17 Agustus 1945, hingga Era Reformasi sekarang ini, tak kurang dari 8 (delapan) orang Kepala Negara pernah berkuasa di Negeri ini. Soekarno, Soeharto, Bacharuruddin Jusuf Habibie (BJ. Habibie), Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) Joko Widodo ( Jokowi ), dan Prabowo Subianto. Ke-7 mantan Kepala Negara telah menjalankan kepemimpinannya dengan segala macam keberhasilan atau kesuksesan, dan kekurangannya. Sementara, Prabowo Subianto baru dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia tanggal 20 Oktober 2024 berkuasa untuk 5 tahun kedepan dalam satu periode, dan dapat mencacalonkan diri sebagai Presiden pada periode kedua.
Di Jawa Timur, setidaknya ada 14 nama yang pernah menjadi Penguasa, atau Gubernur Jawa Timur, yaitu : R.M.T. Ario Soerjo. Moerdjani, R. Samadikun, R.T.A. Milono, R. Soewondo Ranuwidjojo, Moch. Wijono, R.P. Mohammad Noer,
Soenandar Prijosoedarmo, Wahono, Soelarso, Basofi Soedirman, Imam Otomo, Soekarwo, Khofifah Indar Parawansa.
Dalam pandangan saya, nama-nama penguasa baik sebagai Presiden atau Gubernur sebagaimana tersebut diatas, adalah sosok manusia yg sangat diharapkan oleh rakyat membawa kesejahteraan, sebagaimana tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
Oleh karena itu, sadar atau tidak mereka sesungguhnya adalah sosok satu manusia yang berhasil membawa perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik, terlepas sisi kekurangannya. Karena pada dasarnya tak ada manusia yang sesempurna, seperti utusan Allah pada Nabi Muhammad.
Khofifah Indar Parawansa, "Ratu Adil", Kali Pertama di Jawa Timur, dalam pembahasan ini kiranya tidaklah berlebihan. Data dan fakta, memang Khofifah Indar Parawansa adalah wanita kali pertama yg memiliki kekuasaan atau memimpin rakyat Jawa Timur. Tentu banyak kemajuan yang diraihnya, memberikan kebijakan yang adil, berorentasi pada rakyat, dan berani mengambil keputusan yang adil dan berkeadilan.
Salah satu kebijakan Gubernur Jawa Timur pada periode pertama adalah berhasil Tuntaskan Pengangkatan Guru PPPK dan Raih Sistem Merit Kategori Sangat Baik. Statemennya yg lugas mencerminkan jiwa yang kuat, dan sehat.
“Alhamdulilah, penghargaan ini bukan hanya sebuah prestasi pribadi, melainkan hasil kolaborasi dan dukungan luar biasa dari seluruh ASN ( Aparatur Sipil Negara ) Pemeriintah Provinsi Jawa Timur, dan seluruh stakeholder yang terlibat ." (kominfo.jatimprov.go.id).
Saya yakin, keberhasilan yang diraih oleh Ibu Khofifa, Gubernur wanita kali pertama, ASN, stakeholder, dan Partisipasi aktif masyarakat Jawa Timur, menjadi motivasi yang besar bagi beliau untuk terus berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan menjadi agen perubahan yang positif. (Ary*/SH)
Oleh : Ch. riyanto,
Guru Geografi SMAN2 Pamerkasan
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!