Kini menjadi perhatian sejumlah pihak, terutama bagi kalangan masyarakat yang berpendapatan rendah seperti pedagang asongan dan warung angkringan.
" Azura Koenang LSM (LAKI DPC Bondowoso, menyampaikan keprihatinannya kepada awak media" saat kondisi daerah tidak menentu baik pendapatan maupun pekerjaan bagi msyarakat yang berpenghasilan dibawah garis rata rata sangatlah "melukai" apalagi semua bahan bahan kebutuhan pokok semua pada naik ditambah lagi mau memasuki awal bulan romadhon, " Katanya.
Ia mengatakan, kenaikan LPG 3Kg ini bisa berdampak pada masyarakat yang ekonominya pas pasan,, artinya meskipun harga LPG Melon mengalami kenaikan, tetap saja masyarakat membutuhkan, karena tidak bisa memasak dengan alternatif lain, Imbuhnya.
Dengan kenaikan harga LPG melon 3 kg ini juga akan berpengaruh pada harga pangan lainya, hal tidak akan bisa merubah pola konsumsi masyarakat secara umum,” ujar Azura Kunang.
"Azura Kunang menambahkan," bahwa kenaikan gas LPG 3kg ini berbeda dengan komoditas lain seperti BBM yang memiliki daya pengaruh besar terhadap perubahan harga barang lain dan pola konsumsi masyarakat secara keseluruhan “Meskipun ada kenaikan harga, komoditas ini tidak mampu merubah dinamika ekonomi secara luas,” ungkapnya.
Memahami fakta yang demikian, biasanya masyarakat kurang responsif bahkan cenderung apatis, kecuali mereka para masyarakat yang terdampak tadi, utamanya pengguna utama LPG 3 Kg ini.
Secara keseluruhan, meskipun kenaikan harga LPG 3 Kg menambah beban bagi sebagian kalangan, efeknya terhadap perekonomian secara umum tetap terbatas dan tidak memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan besar. Pungkasnya. (Sh- Tim.)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!