Tidak tanggung-tanggung, sejumlah tokoh nasional hadir sebagai narasumber maupun sebagai pemantik diskusi. Diagendakan acara ini dihadiri keynote speaker Mendikdasmen Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed. Juga ada Prof. Dr. (H.C.) Dahlan Iskan seorang entrepreneur, Dr. Ir. H. Haidar Bagir, M.A. Presiden Direktur Mizan Group, dan Dr. M. Sulthon Amien, M.M. pendiri Yayasan Insan Mulia. Tema menarik yang diangkat adalah Membentuk Masa Depan Pendidikan Indonesia.
Forum ini juga menghadirkan panelis-panelis mumpuni. Yaitu Dr. Martadi, M.Sn. (Wakil Rektor Unesa). Prof. Iman Harymawan, S.E., M.B.A., Ph.D. (Direktur Hubungan Internasional Unair), Gogot Suharwoto, S.Pd., M.Ed, Ph.D., (Dirjen PAUDNI, Pendidikan Dasar dan Menengah), Dr. Suyoto, M.Si (Pakar kebijakan publik dan pendidikan transformasional), Prof. Iwan Syarif, M.Kom, M.Sc. (Pakar AI dan Kepala Urusan Internasional PENS), dan Drs. Asep Haerul Gani, M.Ag. (Psikolog dan trainer SDM).
“Kegiatan ini merupakan forum kolaboratif bagi praktisi dan akademisi untuk berbagi ide, pengalaman, dan solusi inovatif. Pertemuan diniatkan tidak hanya sebagai wadah berbagi, tetapi juga untuk membangun jejaring sekolah inovatif yang siap menjadi pelopor dalam pendidikan berkualitas dan relevan di era sekarang dan masa depan,” kata Direktur Pendidikan SAIM, Aziz Badiansyah, M.M.Pd., Jumat (31/1) siang.
Dirinya berharap, Innovators Summit 2025 menjadi bagian dari upaya mempercepat terobosan dalam pendidikan untuk mempersiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Sekolah inovatif adalah lembaga pendidikan yang menerapkan pendekatan baru, kreatif, dan adaptif dalam proses belajar mengajar untuk memenuhi kebutuhan siswa dan menyiapkan mereka menghadapi tantangan masa depan.
Sekolah inovatif mengedepankan pembelajaran yang interaktif, kolaboratif, berorientasi pada pengembangan keterampilan abad ke-21, serta berbasis teknologi dan penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja.
Saat ini, sejumlah sekolah di Indonesia mulai menerapkan konsep inovatif, terutama di sekolah-sekolah berbasis teknologi atau yang memiliki kurikulum internasional. Beberapa praktik yang mulai dijalankan antara lain: Sekolah yang memiliki kelas digital dan sistem pembelajaran daring, misalnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bekerja sama dengan perusahaan teknologi untuk pembelajaran coding dan komputer.
“Ada lagi sekolah alam dan sekolah berbasis proyek, yang mendorong siswa belajar langsung dari alam atau lingkungan nyata, bukan sekadar dari buku. Juga ada kelas kolaboratif dan fleksibel yang memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri, kolaboratif, atau berkelompok sesuai kebutuhan mereka,” katanya.
Ditambahkan, jika sekolah-sekolah innovator tersebut dapat berkolaborasi dan berjejaring niscaya akan membawa kemanfaatan nyata, dan turut mendorong peningkatan mutu pendidikan di negeri ini.
Nah, bagi sekolah innovator atau pemerhati pendidikan yang berminat dapat mengunjungi website www.schoolinnovators.id untuk mendaftar. Lewat Humas SAIM telepon 0811-3200-0179 juga bisa. (Sh-MJ)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!