Derasnya arus Kali Mas meluap hingga menggenangi permukiman warga di empat desa, dengan ketinggian bervariasi antara 20 cm hingga lebih dari 1 meter.
" Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, empat desa terdampak tersebut meliputi Desa Driyorejo, Cangkir, Bambe, dan Krikilan.
Dari total 3.025 rumah yang terendam, Desa Driyorejo menjadi wilayah paling parah dengan 1.536 rumah tergenang. Selain itu, beberapa fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, dan fasilitas kesehatan juga terdampak.
Mengevakuasi Warga dan Bantuan Logistik
Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Gresik bersama aparat Kepolisian dan relawan telah menerjunkan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terdampak, terutama di wilayah dengan genangan tinggi. Saat ini, sebagian warga dievakuasi ke rumah saudara atau tempat yang lebih aman.
" Kapolsek Driyorejo Kompol Musihram, turun langsung membantu proses evakuasi warga, termasuk penyelamatan barang-barang berharga dari rumah yang terendam banjir
“Kami sementara mengevakuasi warga ke masjid setempat, sambil menunggu arahan lebih lanjut untuk mendirikan posko evakuasi atau dapur umum,” ujarnya.
Selain Driyorejo, luapan Kali Mas Surabaya juga menyebabkan banjir di Kecamatan Wringinanom, tepatnya di Desa Lebaniwaras. Tercatat 10 rumah warga terendam dengan tinggi air mencapai 50 cm.
Sementara itu, luapan Kali Lamong yang sebelumnya merendam Kecamatan Balongpanggang mulai surut, namun banjir juga terjadi di Kecamatan Benjeng dan Cerme. Beberapa desa seperti Sedapurklagen, Deliksumber, Kedungrukem, Munggugianti, dan Bulurejo di Benjeng masih tergenang dengan ketinggian air antara 10 hingga 60 cm.
" Kecamatan Cerme, genangan air masih merendam Desa Morowudi, Guranganyar, dan Dadapkuning. Bahkan, tanggul anak Kali Lamong di Desa Dadapkuning dilaporkan jebol sepanjang lima meter, memperparah genangan di sekitar permukiman dan sawah warga.
Akibat banjir mengganggu aktivitas warga, sejumlah sekolah yang terdampak tidak dapat menjalankan kegiatan belajar mengajar, sementara petani merugi akibat sawah mereka terendam.
Tim BPBD Gresik bersama relawan dan pemerintah desa terus melakukan pemantauan serta pendistribusian bantuan bagi warga terdampak. Dapur umum juga mulai didirikan untuk memenuhi kebutuhan makanan warga yang masih bertahan di lokasi. (Mat-MJ)
Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!