Mengenal Makna dan Tradisi Idul Fitri

PIMRED
Publiser ~
3 minute read
0
REDAKSI: MITRAJATIM.COM
Idul Fitri bukan sekadar tentang hari perayaan, pakaian baru, dan hal-hal lain yang serba baru. Pada dasarnya umat muslim disunnahkan untuk menggunakan pakaian baru, secara hakikat, bukan itu, sesungguhnya dari Hari Raya Idul Fitri dimaknai sebagai bentuk refleksi diri, bentuk rasa syukur, dan kegembiraan.

Dalam hal ini, refleksi diri berarti setiap umat muslim dianjurkan untuk introspeksi diri dan kembali kepada fitrah Islamiyah.

Artinya, umat muslim diharapkan dapat kembali suci setelah dibersihkan dengan puasa Ramadan selama 1 bulan penuh, yang kemudian disempurnakan dengan mengeluarkan zakat fitrah sebagai bentuk rasa syukur dan berbagi kepada sesama, serta saling memaafkan atas kesalahan yang pernah terjadi. 

Jika dilihat dari gabungan katanya, Idul Fitri berasal dari dua kata, yaitu ‘id’ dan ‘al-fitri’. Id secara bahasa berasal dari kata ada - ya’uudu, yang artinya kembali. Sedangkan, kata al-fitri memiliki dua makna, yaitu suci dan berbuka. Suci artinya bersih dari segala dosa, kesalahan, dan keburukan. Sementara itu, makna fitri yang berarti berbuka didasari oleh Hadis yaitu:

“Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW pergi (untuk shalat) pada Hari Raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya.” 

Lantas, bagaimana dengan makna lebaran? Umat muslim di Indonesia memang identik menyebut Idul Fitri sebagai lebaran. Berdasarkan KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, Lebaran dijelaskan sebagai hari raya para umat Islam pada tanggal 1 Syawal setelah ibadah puasa selesai dijalankan selama bulan Ramadhan.

Terkait asal usul istilah lebaran ini ternyata ada berbagai versi yang sudah ada sejak zaman dahulu yang artinya selesai, mencapai kemenangan. Dalam hal ini menandakan bahwa habisnya masa berpuasa di bulan Ramadan. 

Namun hingga saat ini, belum ada sumber otentik tertulis terkait asal kata lebaran dan sejak kapan istilah ini mulai dipakai. Yang jelas, istilah lebaran tidak dikenal dalam bahasa Arab. Itulah mengapa istilah ini erat kaitannya dengan pengaruh budaya di Indonesia. 

Tradisi Idul Fitri di Indonesia

Setiap daerah tentu memiliki tradisi khas untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri, begitu pula dengan umat muslim di Indonesia. Anda pasti sudah sangat familiar dengan mudik, takbiran, beli baju baru, dan lain sebagainya, bukan? Itu hanya sebagian kecil tradisi yang biasa dilakukan umat muslim di Indonesia. Ada beragam tradisi khas dengan cerita unik di baliknya. 

Berikut adalah beberapa tradisi Idul Fitri di Indonesia yang masih dilakukan hingga saat ini:

  1. Mudik

    Pulang kampung atau mudik menjadi tradisi lebaran orang Indonesia yang cukup fenomenal. Tradisi ini biasanya dilakukan beberapa hari atau bahkan minggu sebelum Idul Fitri tiba. Tradisi ini jadi momen untuk saling bersilaturahmi antara keluarga yang sudah merantau ke berbagai daerah. 

  2. Ketupat

    Perayaan Hari Raya Idul Fitri rasanya kurang lengkap tanpa kehadiran ketupat dan lauk pauk lainnya. Ketupat menjadi salah satu makanan khas orang Indonesia saat lebaran tiba. Biasanya ketupat disajikan dengan opor, rendang, gulai, sambal goreng kentang, dan masakan khas lainnya. 

  3. Malam takbiran

    Tradisi lebaran selanjutnya yang identik dengan umat muslim di Indonesia yaitu malam takbiran. Biasanya takbiran dilakukan pada malam hari menjelang Idul Fitri, di mana orang-orang akan berkeliling mengumandangkan takbir sambil menabuh bedug dengan meriah. Namun, umumnya pawai takbiran ini pun berbeda-beda di setiap daerah, tergantung tradisi yang sudah turun temurun di daerah tersebut. 

  4. Ziarah ke makam

    Tradisi selanjutnya yaitu ziarah atau ‘nyekar’ ke makam keluarga dan leluhur. Biasanya tradisi ini dilakukan sehari sebelum Idul Fitri atau setelah shalat Eid. Tak jarang pula orang yang membawa bunga-bunga atau kemenyan saat berziarah ke makam.

  5. Halal bi halal

    Idul Fitri di Indonesia juga sangat identik dengan silaturahmi dari satu rumah ke rumah lainnya. Biasanya kegiatan silaturahmi atau halal bi halal dilakukan di hari pertama dan kedua Idul Fitri. Ini merupakan momen untuk mengunjungi keluarga, sahabat, atau tetangga untuk saling memaafkan dan merayakan hari raya.  (Redaksi)

Posting Komentar

0Komentar

Terimakasih atas tanggapan dan komentar anda, kami team Redaksi akan menyaring komentar anda dalam waktu dekat guna kebijakan komonikasi untuk menghindari kata kata kurang pantas, sara, hoax, dan diskriminasi.
Dalam jangka waktu 1x24 jam segera kami balas
Kami tunggu saran dan kritikannya, salam !!!

Posting Komentar (0)
Today | 8, April 2025
Polres Bondowoso Berhasil Amankan Pelaku Tabrak Lari Saat Lebaran | Penggerebekan Mantan Istri Kades Kutogirang di Mojokerto, Tuduhan Mesum Terbantahkan | Sepeda Motor Mega Pro Diduga Konsleting Setelah Mengisi Bahan Bakar Di SPBU Maesan, Kog Bisa ??? | Mantan Istri Digerebek Warga Bersama Laki-laki, Kades Kutogirang Mojokerto Dimana? | Sanksi Ringan hingga Berat Bagi ASN Tak Masuk Kantor Usai Libur Lebaran 2025 | Fasilitas Wisata Pantai Pasir Putih Situbondo Memprihatinkan, Apa Kata Pengelola ? | Diduga Cemburu, Salah Satu Warga Jawa Memburu & Habisi Nyawa (PIL) Istri Sampai Ke Bali | Korsel Vs Indonesia di Piala Asia U-17 Malam Ini | Pengendara yang Masuk Wilayah Bondowoso Bisa Simak dan Waspadai Jalur Rawan Ini Saat Melintas | Turut Serta Upayakan Kesejahteraan Bondowoso | mas tamvan